Antarajabar.com - Kandungan susu produk koperasi peternak susu di Bandung selatan dan utara terbaik, hanya kalah bersaing dalam promosi produk, kata Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan di Bandung, Kamis.
"Kandungan susu hasil produksi Koperasi Susu Bandung Utara (KSBU) itu tinggi, di atas kandungan susu di pasaran, hanya saja kalah bersaing dalam promosi," kata Heryawan di Bandung.
Menurut dia, potensi itu harus diangkat kepada konsumsumen dengan meningkatkan pemasaran dan promosi yang lebih intensif.
Bahkan menurut gubernur, koperasi peternak susu itu banyak mendapat 'pesanan' atau maklun dari pengusaha susu berskala besar. Hal itu menunjukkan kualitasnya diakui, namun masih kurang maksimal dalam pemasaran dan edukasi pasarnya.
"Konsumen saat ini lebih melihat kemasan dan produk industri, padahal produk di dekat mereka kandungannya jauh lebih bagus. Hal itu harus diketahui oleh masyarakat," katanya.
Ia berharap koperasi peternak susu di Bandung utara dan Bandung selatan lebih menggarap kehumasan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi produk yang lebih intensif bagi konsumen.
Namun demikian, ia optimistis bila produk susu koperasi di kawasan itu bisa mendapatkan nilai tambah dan tidak tergantung kepada perusahaan besar yang membeli susu mereka dalam bentuk bahan baku.
"Selain produk susunya, banyak produk turunan yang bisa dikembangkan di kawasan itu. Yoghurt di Lembang itu jauh lebih enak dibanding daerah lainny, atau bahkan dari produk luar negeri. Itu telah diakui," katanya.
Pada kesempatan itu, ia mendorong agar koperasi peternak susu tersebut bisa lebih melakuka inovasi produk dan pemasaran sehingga mendapatkan nilai tambah dibanding menjual susu murni ke industri.
"Memang pasar itu perlu dipertahankan, kepercayaan dari industri perlu di jaga. Namun dengan polesan inovasi dan kreatifitas saya yakin nilai tambah produk susu daerah itu bisa ditingkatkan," kata Gubernur Jabar itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Kandungan susu hasil produksi Koperasi Susu Bandung Utara (KSBU) itu tinggi, di atas kandungan susu di pasaran, hanya saja kalah bersaing dalam promosi," kata Heryawan di Bandung.
Menurut dia, potensi itu harus diangkat kepada konsumsumen dengan meningkatkan pemasaran dan promosi yang lebih intensif.
Bahkan menurut gubernur, koperasi peternak susu itu banyak mendapat 'pesanan' atau maklun dari pengusaha susu berskala besar. Hal itu menunjukkan kualitasnya diakui, namun masih kurang maksimal dalam pemasaran dan edukasi pasarnya.
"Konsumen saat ini lebih melihat kemasan dan produk industri, padahal produk di dekat mereka kandungannya jauh lebih bagus. Hal itu harus diketahui oleh masyarakat," katanya.
Ia berharap koperasi peternak susu di Bandung utara dan Bandung selatan lebih menggarap kehumasan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi produk yang lebih intensif bagi konsumen.
Namun demikian, ia optimistis bila produk susu koperasi di kawasan itu bisa mendapatkan nilai tambah dan tidak tergantung kepada perusahaan besar yang membeli susu mereka dalam bentuk bahan baku.
"Selain produk susunya, banyak produk turunan yang bisa dikembangkan di kawasan itu. Yoghurt di Lembang itu jauh lebih enak dibanding daerah lainny, atau bahkan dari produk luar negeri. Itu telah diakui," katanya.
Pada kesempatan itu, ia mendorong agar koperasi peternak susu tersebut bisa lebih melakuka inovasi produk dan pemasaran sehingga mendapatkan nilai tambah dibanding menjual susu murni ke industri.
"Memang pasar itu perlu dipertahankan, kepercayaan dari industri perlu di jaga. Namun dengan polesan inovasi dan kreatifitas saya yakin nilai tambah produk susu daerah itu bisa ditingkatkan," kata Gubernur Jabar itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016