Antarajabar.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta agar jangan saling tuding atau menyalahkan terkait bencana banjir di Kota Bandung pada Senin (24/10) yang menelan satu orang korban, yakni Ade Sudrajat.
        
"Apa yang harus dilakukan ialah untuk penataan Kawasan Bandung Utara. Jangan sampai kita memindahkan bencana. Jadi kita harus melihat secara terintegrasi jangan saling menuding siapa yang salah," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Selasa.
        
Ia menilai permasalahan banjir yang terjadi di Kota Bandung tidak bisa dilihat dari satu aspek saja, namun memiliki keterkaitan dengan berbagai macam faktor dan kawasan sekitarnya.
        
"Saya kira, melihat banjir kemarin tidak bisa melihat Kota Bandung sendiri. Biasanya daerah resapan airnya berkurang, pembangunan tidak terkendala, plus drainasenya yang tidak memadai. Tapi apakah itu sebabnya, mungkin di hulunya juga rusak," ujar dia.
        
Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada koordinasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemkot Bandung serta daerah terkait seperti Pemkab Bandung Barat dan Kota Cimahi terkait penanganan banjir.
        
"Dalam waktu dekat ini, Pak Gubernur, saya dan OPD terkait serta pemda terkait akan duduk bersama terkait masalah banjir ini," tuturnya.
        
Sebelumnya, hujan yang mengguyur Kota Bandung, pada Senin (25/10) siang telah menyebabkan banjir di sejumlah titik dengan ketinggian mencapai 1,6 meter seperti di depan pusat perbelanjaan Bandung Trade Center (BTC) Jalan Pasteur Kota Bandung.
        
Selain itu, banjir juga menyebabkan tembok pembatas antara Sungai Citepus dengan bangunan sekolah SMAN 9 Kota Bandung jebol sehingga merendam tujuh ruang kelas, perpustaan, masjid dan ruang guru sekolah tersebut.
        
Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan satu unit kendaraan roda empat dan sebuah sepeda motor terseret air di kawasan Pagarsih Kota Bandung.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016