Antarajabar.com - Pemerintah menetapkan pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon yang dikelola oleh PT Cirebon Elektric Power (CEP) sebagai Obyek Vital Nasional, karena sudah memenuhi kriteria yang harus dimiliki sebuah perusahaan.
       
Kepala Pusat pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal ESDM, Zainal Arifin di Cirebon, Kamis, menuturkan PLTU Cirebon yang dikelola oleh PT Cirebon Elektrik Power (CEP) sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional, karena keberadaannya sudah sangat dibutuhkan masyarakat.
       
"Sesuatu disebut obyek vital jika sudah memenuhi sejumlah syarat dan PLTU Cirebon sudah memiliki itu," tuturnya.
       
Ia mengatakan berdasarkan Keputusan Presiden No 63 tahun 2004, disebutkan jika obyek vital merupakan kawasan atau lokasi atau bangunan atau instalasi dan usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis.
       
Selain itu sesuatu bisa ditetapkan sebagai obyek vital jika mengambil kebutuhan pokok sehari hari bagi masyarakat, serta ancaman dan gangguan terhadapnya akan mengakibatkan bencana pembangunan dan kemanusiaan.
  
"Keberadaannya sudah sangat dibutuhkan masyarakat, jika terjadi gangguan maka akan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat," katanya.
       
Dengan berbagai alasan tersebut,  maka PLTU Cirebon akhirnya ditetapkan sebagai salah satu obyek vital yang ada di Indonesia. 
  
"Total jumlah obyek vital yang ada di Indonesia saat ini sudah sebanyak 303," ujarnya.
       
Ia meminta kepada pengelola PLTU Cirebon untuk segera memasang plang atau papan nama sebagai pemberitahuan jika PLTU Cirebon merupakan salah satu obyek vital nasional.
       
Sementara itu Wakil Presiden Direktur PT CEP, Heru Dewanto menyambut baik penetapan PLTU Cirebon yang dikelola oleh PT CEP sebagai salah satu obyek vital nasional di Indonesia.
       
"Ini merupakan bentuk pengakuan terhadap PT CEP oleh Pemerintah Indonesia," kata Heru.

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016