Antarajabar.com - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Cianjur, Jabar, mencatat penularan HIV/AIDS di tersebut sangat tinggi karena sepanjang tahun 2016, penderita HIV/AIDS bertambah lebih dari 100 orang.
        
"Dari data yang kami dapatkan hingga pertengahan tahun penderita HIV/AIDS¿ di Cianjur bertambah sebanyak 60 orang, sedangkan tahun sebelumnya jumlah penderita hanya bertambah 90 orang dalam satu tahun," kata Sekretaris KPA Cianjur, Hilman di Cianjur, Kamis.
        
Dia memperkirakan tahun ini jumlah penderita akan lebih meningkat antara 100 sampai 120 orang dari total keseluruhan penderita HIV/AIDS di Cianjur sekitar 600 orang, dimana dari total penderita  HIV/AIDS, 88 persen didominasi hubungan seksual dengan gonta ganti pasangan.
        
"Sedangkan 11 persen terdiri dari pengguna narkoba dengan jarum suntik dan 1 persen faktor turunan, dimana  ketika orangtuanya menderita HIV/AIDS dan menularkan ke anaknya, baik itu dari ayah atau ibu," katanya.
        
Bahkan temuan terbaru pihaknya, perilaku seks menyimpang seperti laki-laki suka laki-laki¿ menjadi faktor cepatnya penyebarkan HIV/AIDS, tercatat dari 27 orang LSL yang dites, 4 di antaranya positif HIV/AIDS. Untuk mencegah terjadinya penyebaran pihaknya mengalami kesulitan karena tidak adanya payung hukum.   
   
"Meskipun saat ini dengan telah disahkannya Perda tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, KPA memiliki kekuatan penuh untuk melakukan pencegahan," katanya.
        
Dimana tutur dia, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat diarahkan untuk menganggarkan program penanggulangan HIV/AIDS.¿Sosialisasi dapat dilakukan lebih maksimal karena selama ini, kesulitan terbesar kami anggaran dan tidak adanya payung hukum,¿ katanya.
        
Sementara Fungsional RSUD Pagelaran, dr Dedih Rudiana, mengatakan, selain KPA Cianjur, pihak  pemkab terus berupaya mencegah ¿penularan dan pengobatan untuk penderita HIV/AIDS. Fasilitas pemeriksaan bagi penderita mulai diperbanyak, tidak hanya di rumah sakit, namun disemua puskesmas.
        
"Termasuk di RSUD Pagelaran, sudah mulai diadakan alat pemeriksa apakah warga positif atau tidak HIV/AIDS. Harapan kami penyebaran HIV/AIDS bisa ditekan di Cianjur," katanya.
    

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016