Antaranews.com - Kinerja para pelatih asal Gyoengsangbukdo Korea Selatan yang menangani atlet di sepuluh cabang olahraga di Jawa Barat cukup maksimal dan mencapai target, kata Ketua umum KONI Jabar Ahmad Saefudin di Bandung, Rabu.
"Secara umum kinerja pelatih asal Korea pada PON XIX/2016 cukup maksimal dan kami puas. Semuanya mencapai target, beberapa diantaranya melampaui target, namun tetap kami akan melakukan evaluasi," kata Ahmad Saefudin.
Ia menyebutkan, kontribusi cabang olahraga yang ditangani pelatih Korea Selatan itu mengalami peningkatan perolehan medali cukup signifikan. Meski demikian kata dia, hal itu juga tidak lepas dari peranan pelatih lokal Jawa Barat yang berkolaborasi menangani atlet Jabar itu.
Sejumlah cabang olahraga Jawa Barat yang ditangani pelatih asal Korea itu antara lain menembak, panahan, atletik, taekwondo, tinju, judo, gulat, sepatu roda dan anggar.
Kesembilan cabang olahraga itu menyumbang 70 medali emas bagi Jawa Barat atau sekitar 33 persen dari total 217 medali emas yang diraih Jabar sekaligus menjadi juara umum pada PON XIX/2016 itu.
Sebanyak lima cabang olahraga yang ditangani pelatih asing itu melampaui target yakni anggar lima emas, judo 12 emas dari target 8 emas, menembak 13 emas dari target delapan emas, taekwondo 12 emas dari target tujuh emas dan tinju enam emas dari target empat emas.
Sedangkan cabang lainnya memenuhi target yakni atletik tujuh medali emas, gulat enam emas dan panahan empat emas.
"Bagi cabang yang memenuhi target juga sebenarnya meningkat dibandingkan perolehan medali emas mereka pada PON XIX/2016 mendatang," kata Ahmad Saefudin.
Para atlet korea itu, mendampingi atlet Jabar lebih dari empat tahun. Beberapa diantaranya mendampingi atlet Jabar pada PON XVIII/2012 di Riau seperti Choi In Hoo (tinju),Chae Mugi (judo) dan Woli Nara (taekwondo).
Meski cukup berhasil, kata Ahmad Saefudin pihaknya tetap akan melakukan evaluasi dan mempresentasikannya dengan Pemprov Jabar. Ia mengakui bila peran atlet Jabar juga cukup besar dalam meraih target bahkan merealisasikan "Jabar Kahiji" atau juara umum PON XIX/2016 Jabar.
"Kami akan evaluasi, kami belum mengambil keputusan apakah mereka akan dipertahankan atau tidak. Kami akan bicarakan dulu dengan Pemprov Jabar. Bila pemerintah daerah memberi lampu hijau untuk melanjutkan kerja sama dengan mereka, maka kita akan folow up," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengkajian kerja sama dengan para pelatih asal Korea itu termasuk dalam program kerja sama dengan Komite Olahraga Gyeongsangbukdo Korea yang sudah berlangsung selama enam tahun.
"Namun pada intinya kerja sama ini cukup maksimal, itu mungkin akan menjadi salah satu pertimbangan dari kelanjutan kerja sama yang telah bergulir," katanya.
Sedangkan kontrak kerja sama dengan para pelatih Korea itu sendiri akan berakhir Desember 2016. Namun KONI Jabar akan melakukan pembahasan pada Oktober atau November mendatang.
Ahmad Saefudin belum bisa memastikan apakah para pelatih itu akan menangani atlet PON Remaja Jawa Barat 2017 atau tidak, karena hal itu akan ditentukan setelah adanya hasil evaluasi yang dilakukan oleh KONI Jabar dengan Pemprov Jabar.
"Untuk PON remaja belum bisa dipastikan apakah mereka dilibatkan atau tidak, karena akan tergantung hasil dari evaluasi dan persetujuan dari Pemprov Jabar," katanya
Pada kesempatan itu, Ketua KONI Jabar mengapresiasi perjuangan dan kerja keras yang maksimal dari para atlet, pelatih, manajer serta seluruh tim yang mendukung perjuangan Kontingen PON Jabar.
"Sukses ini merupakan suksek bersama, bukan hanya sukses atlet tapi juga sukses manajer, pelatih, tim pendukung, pembina dan sukses masyarakat Jawa Barat," kata Ketua UmumKONI Jabar itu menambahkan.***4***
(U.S033/B/Y003/Y003) 05-10-2016 13:52:46
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Secara umum kinerja pelatih asal Korea pada PON XIX/2016 cukup maksimal dan kami puas. Semuanya mencapai target, beberapa diantaranya melampaui target, namun tetap kami akan melakukan evaluasi," kata Ahmad Saefudin.
Ia menyebutkan, kontribusi cabang olahraga yang ditangani pelatih Korea Selatan itu mengalami peningkatan perolehan medali cukup signifikan. Meski demikian kata dia, hal itu juga tidak lepas dari peranan pelatih lokal Jawa Barat yang berkolaborasi menangani atlet Jabar itu.
Sejumlah cabang olahraga Jawa Barat yang ditangani pelatih asal Korea itu antara lain menembak, panahan, atletik, taekwondo, tinju, judo, gulat, sepatu roda dan anggar.
Kesembilan cabang olahraga itu menyumbang 70 medali emas bagi Jawa Barat atau sekitar 33 persen dari total 217 medali emas yang diraih Jabar sekaligus menjadi juara umum pada PON XIX/2016 itu.
Sebanyak lima cabang olahraga yang ditangani pelatih asing itu melampaui target yakni anggar lima emas, judo 12 emas dari target 8 emas, menembak 13 emas dari target delapan emas, taekwondo 12 emas dari target tujuh emas dan tinju enam emas dari target empat emas.
Sedangkan cabang lainnya memenuhi target yakni atletik tujuh medali emas, gulat enam emas dan panahan empat emas.
"Bagi cabang yang memenuhi target juga sebenarnya meningkat dibandingkan perolehan medali emas mereka pada PON XIX/2016 mendatang," kata Ahmad Saefudin.
Para atlet korea itu, mendampingi atlet Jabar lebih dari empat tahun. Beberapa diantaranya mendampingi atlet Jabar pada PON XVIII/2012 di Riau seperti Choi In Hoo (tinju),Chae Mugi (judo) dan Woli Nara (taekwondo).
Meski cukup berhasil, kata Ahmad Saefudin pihaknya tetap akan melakukan evaluasi dan mempresentasikannya dengan Pemprov Jabar. Ia mengakui bila peran atlet Jabar juga cukup besar dalam meraih target bahkan merealisasikan "Jabar Kahiji" atau juara umum PON XIX/2016 Jabar.
"Kami akan evaluasi, kami belum mengambil keputusan apakah mereka akan dipertahankan atau tidak. Kami akan bicarakan dulu dengan Pemprov Jabar. Bila pemerintah daerah memberi lampu hijau untuk melanjutkan kerja sama dengan mereka, maka kita akan folow up," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengkajian kerja sama dengan para pelatih asal Korea itu termasuk dalam program kerja sama dengan Komite Olahraga Gyeongsangbukdo Korea yang sudah berlangsung selama enam tahun.
"Namun pada intinya kerja sama ini cukup maksimal, itu mungkin akan menjadi salah satu pertimbangan dari kelanjutan kerja sama yang telah bergulir," katanya.
Sedangkan kontrak kerja sama dengan para pelatih Korea itu sendiri akan berakhir Desember 2016. Namun KONI Jabar akan melakukan pembahasan pada Oktober atau November mendatang.
Ahmad Saefudin belum bisa memastikan apakah para pelatih itu akan menangani atlet PON Remaja Jawa Barat 2017 atau tidak, karena hal itu akan ditentukan setelah adanya hasil evaluasi yang dilakukan oleh KONI Jabar dengan Pemprov Jabar.
"Untuk PON remaja belum bisa dipastikan apakah mereka dilibatkan atau tidak, karena akan tergantung hasil dari evaluasi dan persetujuan dari Pemprov Jabar," katanya
Pada kesempatan itu, Ketua KONI Jabar mengapresiasi perjuangan dan kerja keras yang maksimal dari para atlet, pelatih, manajer serta seluruh tim yang mendukung perjuangan Kontingen PON Jabar.
"Sukses ini merupakan suksek bersama, bukan hanya sukses atlet tapi juga sukses manajer, pelatih, tim pendukung, pembina dan sukses masyarakat Jawa Barat," kata Ketua UmumKONI Jabar itu menambahkan.***4***
(U.S033/B/Y003/Y003) 05-10-2016 13:52:46
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016