Antarajabar.com - Jajaran Polres Cianjur, Jabar, masih melakukan pengejaran terhadap gerombolan bermotor yang melakukan penganiayaan terhadap warga di Kampung Sadewata, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah.

Bahkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pihak Polsek Karangtengah, melakukan patroli dan meminta keterangan saksi mata yang melihat aksi brutal yang dilakukan gerombolan bermotor terhadap Darojik (35) yang sehari-hari berjualan di pinggir jalan tersebut.

Kapolsek Karangtengah, Kompol Suhardiman, pada wartawan, Minggu, mengatakan, pihaknya tengah menelusuri kasus penyerangan tersebut."Kami masih cari data dan informasi dari saksi dan korban, untuk antisipasi kami lakukan patroli di kawasan tersebut," katanya.

Dia menuturkan, penyerangan terhadap Darojik bermula ketika korban tengah membereskan roda dagangannya di Pinggir Jalan Raya Bandung tepatnya di depan Kantor Kementrian Agama Cianjur, tiba-tiba sekelompok pemuda yang mengendarai 10 sepeda motor tiba-tiba menyerbu tempat dagangannya.

"Saya tidak tahu apa masalahnya, ketika mereka mendatangi saya, saya sedang membersihkan tempat jualan. Mereka menyerang saya dengan senjata tajam jenis samurai. Saya tidak bisa melawan karena mereka langsung melayangkan samurai," kata Darojik.

Dia menduga, penyerangan tersebut salah sasaran karena tepat di samping tempatnya berjualan sempat nongkrong sejumlah pemuda yang kemudian berlarian sesaat sebelum dia diserang.

"Mereka yang nongkrong kabur yang dari sepeda motor langsung menyerang saya sepertinya mereka salah sasaran. Saya tidak tahu kalau mereka akan menyeranga saya,"katanya.

Akibat penyerangan tersebut, Darojik mengalami 25 jahitan disejumlah anggota tubuhnya dan gerobak daganganya rusak berat."Selain saya ada pembeli yang menjadi korban terkena bacokan dibagian kepala,"katanya. (*)

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016