Antarajabar.com - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan seluruh anak-anak korban banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus kembali ke sekolah, Senin (26/9) meskipun tidak punya seragan maupun peralatan sekolah lainnya.
        
"Masukin dulu ke sekolah, apa adanya," kata Bupati Garut di Markas Kodim 0611 Garut, Minggu.
        
Ia mengatakan agar semua pengawas dan UPTD Dinas Pendidikan yang daerahnya terkena dampak banjir untuk berada di sekolah pada Senin, 26 September 2016.
        
Penyelenggara pendidikan diantaranya guru, kata Rudy, harus menjalankan kembali aktivitas kegiatan belajar mengajar dalam kondisi seadanya.
        
"Kalau tidak beroperasi, bila perlu disanksi," katanya.

Baca Juga : Puluhan Anak Korban Banjir Garut Tidak Sekolah
        
Ia menegaskan anak-anak korban banjir dipersilahkan pergi ke sekolah dengan kondisi apa adanya.
        
Pihak sekolah, kata dia, wajib menjemput langsung anak-anak korban banjir agar mau pergi ke sekolah.
        
"Kalau sudah ada anaknya, jemput anak-anak agar sekolah, mau ke sekolah pakai sandal, atau mau pakai apa," katanya.
        
Ia menjelaskan alasan anak harus tetap pergi ke sekolah meski dengan kondisi apa adanya itu untuk mengetahui jumlah anak korban banjir.
        
Menurut dia  dengan cara seperti itu akan diketahui jumlah kebutuhan seragam, sepatu maupun peralatan sekolah anak didik korban banjir.
        
"Nanti akan ketahuan apa yang dibutuhkan," katanya.
        
Ia menambahkan jumlah bantuan seragam sekolah maupun peralatan lainnya untuk anak-anak korban banjir cukup melimpah.
        
"Logistik itu ada dimana-mana, yang namanya seragam dan sepatu dan lain sebagainya," kata Rudy.

Baca Juga : Anak Korban Banjir Garut Dapatkan Terapi Trauma
        
Sejak bencana banjir melanda Kabupaten Garut, Selasa (20/9) malam, anak-anak usia sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat tidak sekolah.
        
Mereka beralasan tidak punya seragam, sepatu maupun peralatan sekolah lainnya karena terbawa hanyut banjir.
        
"Anak saya sampai sekarang belum sekolah karena tidak punya seragam, sepatu dan bukunya," kata Nia (40) orang tua anak korban banjir di Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul. (*)

Pewarta: Feri P

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016