Antarajabar.com - Atlet aeromodelling Jawa Tengah, David Gunawan, berhasil meraih medali emas untuk nomor F1H (Glider Tarik A1) Putra Cabang Olahraga Aeromodelling PON XIX/2016 dengan total nilai 400, di Pangkalan Udara TNI AU Sulaiman, Kabupaten Bandung, Selasa.
"Setelah dua kali dilakukan babak play off sekitar pukul 06.00 yang diikuti tiga kontingen yakni Kaltim, DIY dan Jateng, hasilnya ialah Jateng berhasil menempati urutan pertama untuk nomor F1H," kata Ketua Tim Administrasi dan Penghitungan Nilai Cabang Olahraga Aermodelling PON XIX/201/ Bambang Agus SM.
Pada nomor F1H ini, para atlet harus menerbangkan pesawat jenis layang model dengan ditarik tali yang memiliki panjang tertentu (15-50meter).
Bambang menuturkan, medali perak (posisi kedua) diraih oleh Muhammad Arif H dari Kontingen Daerah Istimewa Yogjakarta dengan nilai 357 dan medali perunggu (posisi ketiga) diraih oleh Sukariadi dari Kontingen Kalimatan Timur dengan nilai 156.
"Jadi di babak play off pertama, posisi Jateng dan DIY sama, yakni sama-sama meraih nilai 180. Kemudian dilakukan play off kedua dan hasilnya Jateng meraih nilai 220 sementara DIY hanya 177," ujar dia.
Rencananya, kata Bambang, pengalungan medali untuk nomor tersebut akan dilakukan Selasa sore, di Pangkalan TNI AU Sulaiman, Kabupaten Bandung.
Sementara itu, Pelatih cabang aeromodelling Kalimatan Timur Mulyono tetap bangga dengan prestasi anak didik (Sukariadi) yang meraih medali perunggu untuk nomor F1H Aermodelling PON XIX/2016 karena sebelum babak play off, Kaltim menempati posisi pertama.
"Bagaimanapun juga, atlet kami sudah berupaya memberikan kemampuannya semaksimal mungkin," kata Mulyono.
Ia menuturkan kondisi lapangan pertandingan yang tidak rata cukup menyulitkan atletnya saat harus berlari menarik pesawatnya.
"Intinya, tadi cuaca sangat bagus dan mendukung tapi di sini enggak rata, lapangan enggak rata sehingga waktu mau narik enggak maksimal," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Setelah dua kali dilakukan babak play off sekitar pukul 06.00 yang diikuti tiga kontingen yakni Kaltim, DIY dan Jateng, hasilnya ialah Jateng berhasil menempati urutan pertama untuk nomor F1H," kata Ketua Tim Administrasi dan Penghitungan Nilai Cabang Olahraga Aermodelling PON XIX/201/ Bambang Agus SM.
Pada nomor F1H ini, para atlet harus menerbangkan pesawat jenis layang model dengan ditarik tali yang memiliki panjang tertentu (15-50meter).
Bambang menuturkan, medali perak (posisi kedua) diraih oleh Muhammad Arif H dari Kontingen Daerah Istimewa Yogjakarta dengan nilai 357 dan medali perunggu (posisi ketiga) diraih oleh Sukariadi dari Kontingen Kalimatan Timur dengan nilai 156.
"Jadi di babak play off pertama, posisi Jateng dan DIY sama, yakni sama-sama meraih nilai 180. Kemudian dilakukan play off kedua dan hasilnya Jateng meraih nilai 220 sementara DIY hanya 177," ujar dia.
Rencananya, kata Bambang, pengalungan medali untuk nomor tersebut akan dilakukan Selasa sore, di Pangkalan TNI AU Sulaiman, Kabupaten Bandung.
Sementara itu, Pelatih cabang aeromodelling Kalimatan Timur Mulyono tetap bangga dengan prestasi anak didik (Sukariadi) yang meraih medali perunggu untuk nomor F1H Aermodelling PON XIX/2016 karena sebelum babak play off, Kaltim menempati posisi pertama.
"Bagaimanapun juga, atlet kami sudah berupaya memberikan kemampuannya semaksimal mungkin," kata Mulyono.
Ia menuturkan kondisi lapangan pertandingan yang tidak rata cukup menyulitkan atletnya saat harus berlari menarik pesawatnya.
"Intinya, tadi cuaca sangat bagus dan mendukung tapi di sini enggak rata, lapangan enggak rata sehingga waktu mau narik enggak maksimal," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016