Antarajabar.com - Karnaval "Jabar Ngagaya" (Jabar bergaya) edisi "Gandrung ka Sarung 4" (suka terhadap kain sarung) meriahkan pameran "De Syukron Jawa Barat 2016" di kawasan Jalan Diponegoro Kota Bandung, Sabtu.
Kegitan Jabar Ngagaya yang digelar dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke-71 itu digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa sekaligus mempromosikan produk sandang Jawa Barat.
"Selain promosi, ajang Jabar Ngagaya 2015 ini akan digelar drapping contest dan karnaval berbahan sarung dan produk tekstil lainnya seperti pabrik. Kita ingin ajak bahwa sarung saat ini bisa digunakan lebih fashionabel," kata Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Jabar Hening Widiatmoko di Bandung, Sabtu.
Ia menyebutkan, draping contest itu khusus dengan bahan kain sarung yang merupakan produk unggulan kawasan industri tekstil Majalaya Kabupaten Bandung. Kegiatan itu juga untuk meningkatkan pamor atau trend kain sarung kepada masyarakat.
"Jawa Barat sangat kaya dan kreatif. Kegiatan itu dalam rangka mempromosikan dan mengangkat sarung dan produk tekstil lainnya yang ada di Jabar. Kegiatan Jabar Ngagaya itu, sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa kain sarung bisa dibuat apa saja," katanya.
Tujuannya agar serapan kain sarung bisa lebih banyak oleh kalangan masyarakat. Sarung itu, bisa dibuat baju dan lainnya, tanpa menghilangkan makna sarung itu sendiri.
"Terpenting melalui Jabar Ngagaya artinya masyarakat Jabar itu dengan bahan yang ada di Jabar bisa memproduksi barang atau sesuatu di Jabar dan dipakai masyarakat Jabar sehingga masyarakat Jabar bisa bergaya. Masyarakat bisa bergaya dengan kekayaan Jabar," katanya.
Jawa Barat memiliki industri tekstil yang cukup potensial seperti bordir, rajut, batik, tenun juga produk tekstil lainnya. Bordir selain di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, ada enam kabupaten/ kota di Jabar memproduksi bordir. Sebanyak 23 kabupaten/kota menghasilkan batik dengan corak dan ragam yang khas dan indah.
Jabar Ngagaya pertama pada 2011 formatnya fashion show dengan catwalk tepat di depan Gedung Sate diikuti 30 perancang nasional menampilkan busana berbahan tekstil produk Jawa Barat. Jabar Ngagaya kedua pada 2013 format dikembangkan selain fashion show diselenggarakan Carnaval dan Draping Contest bertema Gandrung Kasarung dengan subtema Luxurios Kingdom berbahan sarung Majalaya.
Jabar Ngagaya ketiga tahun 2014 tema Gandrung Kasarung 2 dengan subtema Beautiful Pangandaran. Pada tahun 2015 Tema Gandrung Kasarung 3 dengan subtema Legenda Jawa Barat yang akan menampilkan kostum 27 kabupaten/ kota se-Jawa Barat. Bahan utama sarung yang dipadupadankan dengan bordir, rajut, batik, tenun dan produk tekstil lainnya.
Lomba Carnaval 2016 dengan tema kostum gandrung kasarung peserta terlebih dahulu menyerahkan ilustrasi kostum carnaval yang akan dibuatnya untuk di seleksi. Peserta yang sudah memiliki kostum dengan tema yang sesuai, diharuskan mengirimkan foto berwarna kostumnya disertai data diri dan peserta boleh mengirimkan lebih dari satu buah ilustrasi.
Sementara itu drping contest atau lomba seni merancang busana dari lembaran-lembaran kain pada manekin tanpa proses jahit mesin digelar bagi peserta siswa dan siswa SMU/SMK, mahasiswa dan perorangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Kegitan Jabar Ngagaya yang digelar dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke-71 itu digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa sekaligus mempromosikan produk sandang Jawa Barat.
"Selain promosi, ajang Jabar Ngagaya 2015 ini akan digelar drapping contest dan karnaval berbahan sarung dan produk tekstil lainnya seperti pabrik. Kita ingin ajak bahwa sarung saat ini bisa digunakan lebih fashionabel," kata Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Jabar Hening Widiatmoko di Bandung, Sabtu.
Ia menyebutkan, draping contest itu khusus dengan bahan kain sarung yang merupakan produk unggulan kawasan industri tekstil Majalaya Kabupaten Bandung. Kegiatan itu juga untuk meningkatkan pamor atau trend kain sarung kepada masyarakat.
"Jawa Barat sangat kaya dan kreatif. Kegiatan itu dalam rangka mempromosikan dan mengangkat sarung dan produk tekstil lainnya yang ada di Jabar. Kegiatan Jabar Ngagaya itu, sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa kain sarung bisa dibuat apa saja," katanya.
Tujuannya agar serapan kain sarung bisa lebih banyak oleh kalangan masyarakat. Sarung itu, bisa dibuat baju dan lainnya, tanpa menghilangkan makna sarung itu sendiri.
"Terpenting melalui Jabar Ngagaya artinya masyarakat Jabar itu dengan bahan yang ada di Jabar bisa memproduksi barang atau sesuatu di Jabar dan dipakai masyarakat Jabar sehingga masyarakat Jabar bisa bergaya. Masyarakat bisa bergaya dengan kekayaan Jabar," katanya.
Jawa Barat memiliki industri tekstil yang cukup potensial seperti bordir, rajut, batik, tenun juga produk tekstil lainnya. Bordir selain di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, ada enam kabupaten/ kota di Jabar memproduksi bordir. Sebanyak 23 kabupaten/kota menghasilkan batik dengan corak dan ragam yang khas dan indah.
Jabar Ngagaya pertama pada 2011 formatnya fashion show dengan catwalk tepat di depan Gedung Sate diikuti 30 perancang nasional menampilkan busana berbahan tekstil produk Jawa Barat. Jabar Ngagaya kedua pada 2013 format dikembangkan selain fashion show diselenggarakan Carnaval dan Draping Contest bertema Gandrung Kasarung dengan subtema Luxurios Kingdom berbahan sarung Majalaya.
Jabar Ngagaya ketiga tahun 2014 tema Gandrung Kasarung 2 dengan subtema Beautiful Pangandaran. Pada tahun 2015 Tema Gandrung Kasarung 3 dengan subtema Legenda Jawa Barat yang akan menampilkan kostum 27 kabupaten/ kota se-Jawa Barat. Bahan utama sarung yang dipadupadankan dengan bordir, rajut, batik, tenun dan produk tekstil lainnya.
Lomba Carnaval 2016 dengan tema kostum gandrung kasarung peserta terlebih dahulu menyerahkan ilustrasi kostum carnaval yang akan dibuatnya untuk di seleksi. Peserta yang sudah memiliki kostum dengan tema yang sesuai, diharuskan mengirimkan foto berwarna kostumnya disertai data diri dan peserta boleh mengirimkan lebih dari satu buah ilustrasi.
Sementara itu drping contest atau lomba seni merancang busana dari lembaran-lembaran kain pada manekin tanpa proses jahit mesin digelar bagi peserta siswa dan siswa SMU/SMK, mahasiswa dan perorangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016