Antarajabar.com - Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyambut baik usulan kenaikan harga rokok menjadi Rp50.000 per bungkus yang dinilai tepat untuk menekan konsumsi rokok di tengah masyarakat.
        
"Kebijakan ini juga akan berdampak terhadap kondisi kesehatan masyarakat. Menekan konsumsi rokok di masyarakat, artinya hidup masyarakat lebih sehat. Mungkin ini jadi tujuan utamanya," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat.
        
Ditemui usai memimpin Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jabar dengan agenda HUT Ke-74 Jawa Barat, Ineu menuturkan pemerintah tidak perlu khawatir kekurangan devisa akibat berkurang konsumsi rokok masyarakat.
        
Menurut dia, masih banyak sumber pendapatan lain yang bisa digenjot untuk mengakselerasi pembangunan. "Kita bisa menggenjot dari pajak yang lain. Jadi jangan fokus pada satu pajak saja," katanya pula.
        
Terlebih, kata Ineu, negara menghimpun pendapatan dengan tujuan untuk menyejahterakan rakyat. "Pemerintah agar dapat meningkatkan potensi pendapatan lain yang tidak berisiko apa pun," kata dia pula.
        
Ia juga mengimbau masyarakat agar mengalihkan biaya untuk membeli rokok untuk hal lain yang lebih positif, mengingat biasanya biaya untuk membeli rokok yang dikeluarkan masyarakat tergolong tinggi.
        
Padahal uang itu akan lebih baik jika digunakan untuk membiayai hal yang produktif, katanya lagi.
        
"Kita tahu bahwa orang merokok itu kan mempunyai dana, makanya memberi cukai. Setidaknya hidup sehat, untuk manfaat lebih panjang lagi," kata dia pula.
        
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku tidak takut bakal kehilangan pendapatan akibat dinaikkan harga rokok karena di Provinsi Jabar tidak terdapat industri rokok skala besar.
        
"Sebagai pengganti, kami akan menggenjot pendapatan dari sektor lain. Ketika ada pengurangan penghasilan untuk negara dan daerah, kita cari penghasilan yang lebih kreatif," kata dia.
        
Gubernur yang akrab disapa Aher itu menilai, penaikan harga rokok akan mampu mengurangi jumlah perokok. "Kalau cukai makin tinggi yang merokok semakin susah 'kan. Dampaknya yang merokok jadi sedikit," katanya lagi.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016