Antarajabar.com -  Asisten Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah  Jardine Ariane Husman menyatakan  lembaga pendidikan ekonomi keuangan syariah sebagian besar menghadapi sejumlah kendala dalam upaya mengembangkan kualitas.

"Pengembangan sumber daya insani sektor keuangan syariah masih diharapkan berbagai kendala, salah satunya minimnya standarisasi kurikulum program studi ekonomi dan keuangan syariah yang masih kurang," kata Jardine pada Seminar Nasional Keuangan Syariah di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat di Bandung, Rabu.

Ia menyebutkan pada beberapa  nomenklatur program studi ekonomi dan keuangan syariah masih belum terpenuhi dan banyak program studi  ekonomi keuangan syariah  D3 dan S1 akreditasinya masih C. Kendati kuantitas bertambah namun masih terdapat gap kualitas.

Menurut dia Otoritas Jasa Keuangan menargetkan pengembangan standar kurikulum perbankan syariah di perguruan tinggi pada tahun 2017.  Minimnya ketersesuaian kurikulum dengan kebutuhan praktisi, OJK menghimbau Bank Syariah mendirikan minibank syariah di perguruan tingi sebagai tempat praktek mahasiswa.

Minimnya bahan ajar, khususnya yang berdasarkan teori dan analisa terapan yang modern/terkini dalam hal ini BI berkontribusi sebagai inisiator, penyusunan bahan-bahan ajar yang komprehensif.

"Rencana program BI akan melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan berkontribusi sebagai inisiator penguatan kerangka dasar kurikulum pendidikan dasar, menengah maupun tinggi yang memperlihatkan dukungan khusus dengan penyusunan kurikulum, penyusunan dan implementasi modul regional, pembentukan dan penguatan forum ahli ekonomi dan keuangan syariah," katanya.

Ia menyatakan dukungan atas pengembangan sumber daya manusia ekonomi syariah untuk menentukan pengembangan 2015-2024 yaitu periode tahun 2015-2018 sedang membuat pondasi pengembangan  ekonomi dan perbankan syariah.

"Sementara periode tahun 2019-2021 rencana penguatan pondasi dan rencana 2022-2024 menginflentasi secara nasional. Mudah-mudahan kedepannya berjalan dengan lancar," katanya menambahkan.

Pewarta: Hanifa

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016