Antarajabar.com - Dinas Kesehatan Cianjur, Jabar, memastikan tidak ada vaksin palsu yang beredar di wilayah tersebut karena selama ini Cianjur menerima vaksin langsung dari Kementrian Kesehatan.
        
Kepala Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Cianjur, Agus Haris, di Cianjur, Kamis, menjelaskan meskipun Jabar masuk dalam tiga propinsi penyebaran vaksin palsu, namun pihaknya meyakini di Cianjur tidak beredar.
        
"Kami didrop dari Biofarma atau Kemenkes, tidak pernah membeli dari pihak swasta manapun. Jadi dipastikan aman karena pasokan vaksin langsung dari pusat,"katanya.
        
Dia menjelaskan peredaran vaksin palsu kemungkinan ada di klinik swasta, namun sama halnya dengan puskesmas, klinik di Cianjur mendapatkan suplai vaksin dari Dinkes.¿Jadi kami selalu kelebihan vaksin, makanya dibantu oleh klinik. Itupun jumlahnya tidak banyak penggunaannya juga dilaporkan,¿ katanya.
        
Dia menuturkan, warga Cianjur cenderung memilih segala sesuatu yang murah atau bahkan gratis, sehingga warga lebih memilih vaksinasi atau imunisasi di puskesmas dibandingkan di klinik.
       
"Karena di puskesmas gratis dan terprogram serta aman, warga lebih memilih ke puskemas. Sehingga kami yakin vaksin palsu tidak ada di Cianjur," katanya.
        
Menurut dia, vaksin palsu yang beredar terdiri dari infusan dan antibiotik, sehingga dinilai tidak terlalu berbahaya, namun untuk balita yang memiliki alergi tentunya akan terkena infeksi, sehingga pihaknya mengimbau warga untuk melapor jika menemukan gejala tersebut.
        
"Kami imbau warga agar memilih vaksin di lembaga pemerintahan yang aman. Kalau ada yang menawarkan secara murah di luar puskesmas atau klinik resmi yang sudah bekerjasama dengan kami, lebih baik dihindari," katanya.
   

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016