Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melantik sekitar 104 orang pejabat struktural, di Gedung Sate Bandung, Selasa.
        
Pelantikan tersebut berdasarkan Kepgub Jawa Barat Nomor 82.2/kep.677-BKD/2016 tentang pengangkatan dan pemindahan dalam dan dari jabatan pimpinan tinggi pratama/ struktural eselon II dan jabatan administrasi/ eselon III dan eselon IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
        
"Saya atas nama pribadi, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengucapkan selamat atas pelantikan ini, mudah- mudahan pelantikan ini menjadi sebuah momentum sesuai janji yang dibacakan, sumpah yang dibacakan, untuk menjalankan tugas sesuai dengan rambu-rambu moral, rambu- rambu profesionalisme, yang ada pada sumpah tadi," kata Ahmad Heryawan atau Aher.
        
Salah satu pejabat struktural yang mengalami pergeseran jabatan yakni, Alif Nur Anhar dari jabatan sebelumnya Kepala Sub-bagian Pemberitaan pada Bagian Hubungan Masyarakat Biro Humas Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, menjadi Kepala Seksi Kesiapsiagaan pada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dan posisinya di Biro HPU digantikan oleh Anton Firmansyah, yang sebelumnya Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga pada Kantor Perwakilan Pemerintah.
        
Gubernur berpesan pada para pejabat struktural yang dilantik agar mereka dapat menjadi teladan bagi para pegawai dibawahnya, juga masyarakat pada umumnya. "Mari juga kita hadirkan sebuah kemampuan untuk menghadapi tugas pokok dan fungsi untuk bekerja dengan baik secara profesional sesuai dengan tuntutan pekerjaan," kata Aher.
        
Ia mengungkapkan kinerja yang baik dan tanpa penyimpangan adalah hal yang dirinya idam-idamkan dengan demikian Provinsi Jawa Barat dapat menjadi Pemerintahan yang bersih, cerdas, yang melayani, sehingga mampu meraih berbagai pencapaian prestasi.
        
Disamping itu, hal penting lain yang ia pesankan yakni untuk menggunakan anggaran se-efisien mungkin. Dana yang dianggarkan pada setiap unit kerja harus efektif, dan transparan sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
        
"Rupiah demi rupiah yang dianggarkan di masing- masing unit harus efisien, efektif, transparan, harus bisa dipertanggung jawabkan baik dihadapan manusia, terlebih dihadapan Allah SWT," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016