Antarajabar.com - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Yod Mintaraga menilai keberadaan Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) yang akan tersambung hingga ke jaringan jalan tol di Daerah Istimewa Yogyakarta akan semakin mengoptimalkan sektor pariwisata Kabupaten Pangandaran.
"Tol Cigatas ini tentunya akan sangat membantu pemerataan pembangunan di daerah Ciamis, Banjar dan Pangandaran. Bahkan bisa menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di sekitarnya. Termasuk mendorong sektor pariwisata di Pangandaran," kata Yod Mintaraga, di Bandung, Senin.
Adanya Tol Cigatas ini, menurut dia, bisa memangkas waktu tempuh Bandung-Pangandaran yakni yang biasanya ditempuh selama delapan jam menjadi dua jam.
"Kemarin saya baca pemberitaan media, dinyatakan oleh Pak Sekda bahwa salah satu keunggulan Tol Cigatas ini ialah perjalanan Bandung ke Pangandaran bisa ditempuh dengan waktu dua jam saja," katanya.
Ia sangat mengapresiasi langkah pro aktif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terus mengawal pembangunan Tol Cigatas ini.
"Sehingga kita harapkan proses perencanaan seperti studi kelayakannya dan DED-nya bisa selesai tahun ini, dan masuk pada proses pembebasan lahan dan pembangunan jalan tol pada tahun 2017 nanti," kata dia.
Menurut Yod, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang harus pro aktif dalam mengawal pembangunan Tol Cigatas terlebih pembangunan jalan ini telah mendapat dukungan dari para kepala daerah jalan yang dilalui seperti Bupati Garut, Bupati Tasikmalaya, Bupati Banjar dan Bupati Ciamis.
"Para kepala daerah yang wilayahnya dilalui pembangunan jalan tol, sudah mendukung semua, bahkan mereka sudh MoU dan melakukan penandatanganan kesepahaman terkait pembangunan jalan tol Cigatas tersebut," katanya.
Sehingga dirinya optimistis proses pembangunan Tol Cigatas bisa berjalan dengan cepat dan lancar apalagi jalan tol tersebut rencananya akan dimasukan dalam program proyek pembangunan jalan tol nasional.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan Tol Cigatas juga bisa mengurai kemacetan dan bisa mendorong percepatan pembangunan masyarakat di sekitarnya serta mempercepat lalu lintas arus barang dan orang dari wilayah Banjar, Ciamis dan Pangandaran.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menuturkan jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya atau Tol Cigatas diproyeksikan akan tersambung hingga jaringan jalan tol di daerah Cilacap, Jawa Tengah hingga ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Dari hasil rapat koordinasi antara BPJT, Kementerian PUPR dan Bina Marga Jabar, salah satu kesimpulan sementara ini bahwa Jalan Tol Cigatas ini Akan langsung ke Ciamis, Banjar, total sekitar 100 km. Di mana merupakan program lanjutan nantinya Banjar, Cilacap sampai ke Yogyakarta," kata Iwa Karniwa.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi baik dengan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota dan upaya sinkronisasi ini dilakukan untuk percepatan pembangunan jalan tol tersebut.
Hal tersebut, kata dia, karena berkaca pada pembangunan jalan tol sebelumnya, berbagai persoalan yang memakan waktu sering terjadi karena tidak maksimalnya sinkronisasi antar pihak terkait itu.
"Dan Sesuai arahan Presiden, harus ada harmonisasi antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Kami melakukan koordinasi lanjutan untuk mempercepat proses, baik pelaksanaan FS maupun konstruksi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Tol Cigatas ini tentunya akan sangat membantu pemerataan pembangunan di daerah Ciamis, Banjar dan Pangandaran. Bahkan bisa menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di sekitarnya. Termasuk mendorong sektor pariwisata di Pangandaran," kata Yod Mintaraga, di Bandung, Senin.
Adanya Tol Cigatas ini, menurut dia, bisa memangkas waktu tempuh Bandung-Pangandaran yakni yang biasanya ditempuh selama delapan jam menjadi dua jam.
"Kemarin saya baca pemberitaan media, dinyatakan oleh Pak Sekda bahwa salah satu keunggulan Tol Cigatas ini ialah perjalanan Bandung ke Pangandaran bisa ditempuh dengan waktu dua jam saja," katanya.
Ia sangat mengapresiasi langkah pro aktif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terus mengawal pembangunan Tol Cigatas ini.
"Sehingga kita harapkan proses perencanaan seperti studi kelayakannya dan DED-nya bisa selesai tahun ini, dan masuk pada proses pembebasan lahan dan pembangunan jalan tol pada tahun 2017 nanti," kata dia.
Menurut Yod, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang harus pro aktif dalam mengawal pembangunan Tol Cigatas terlebih pembangunan jalan ini telah mendapat dukungan dari para kepala daerah jalan yang dilalui seperti Bupati Garut, Bupati Tasikmalaya, Bupati Banjar dan Bupati Ciamis.
"Para kepala daerah yang wilayahnya dilalui pembangunan jalan tol, sudah mendukung semua, bahkan mereka sudh MoU dan melakukan penandatanganan kesepahaman terkait pembangunan jalan tol Cigatas tersebut," katanya.
Sehingga dirinya optimistis proses pembangunan Tol Cigatas bisa berjalan dengan cepat dan lancar apalagi jalan tol tersebut rencananya akan dimasukan dalam program proyek pembangunan jalan tol nasional.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan Tol Cigatas juga bisa mengurai kemacetan dan bisa mendorong percepatan pembangunan masyarakat di sekitarnya serta mempercepat lalu lintas arus barang dan orang dari wilayah Banjar, Ciamis dan Pangandaran.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menuturkan jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya atau Tol Cigatas diproyeksikan akan tersambung hingga jaringan jalan tol di daerah Cilacap, Jawa Tengah hingga ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Dari hasil rapat koordinasi antara BPJT, Kementerian PUPR dan Bina Marga Jabar, salah satu kesimpulan sementara ini bahwa Jalan Tol Cigatas ini Akan langsung ke Ciamis, Banjar, total sekitar 100 km. Di mana merupakan program lanjutan nantinya Banjar, Cilacap sampai ke Yogyakarta," kata Iwa Karniwa.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi baik dengan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota dan upaya sinkronisasi ini dilakukan untuk percepatan pembangunan jalan tol tersebut.
Hal tersebut, kata dia, karena berkaca pada pembangunan jalan tol sebelumnya, berbagai persoalan yang memakan waktu sering terjadi karena tidak maksimalnya sinkronisasi antar pihak terkait itu.
"Dan Sesuai arahan Presiden, harus ada harmonisasi antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Kami melakukan koordinasi lanjutan untuk mempercepat proses, baik pelaksanaan FS maupun konstruksi," katanya.
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016