Antarajabar.com - Kerudung yang diproduksi oleh pengusaha kerudung di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memasok kebutuhan pasar luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
"Alhamdulillah kerudung yang saya buat sampai ke luar Jawa," kata pengusaha PD Sugih Jaya produsen kerudung merek Husna, Sri Purwanti di Cikancung, Kabupaten Bandung, Selasa.
Sri menuturkan berbagai jenis kerudung yang diproduksinya banyak dipesan setiap sepekannya dari beberapa kota besar di luar Jawa.
Ia menyebutkan daerah langganan kerudung mereknya itu yakni Medan, Batam, Makasar, Pontianak, dan Bulukumba.
"Jenis kerudung yang banyak diminati adalah jenis khimar," kata Sri.
Ia mengungkapkan pesanan kerudung untuk satu daerah di luar Jawa biasanya sebanyak 10 sampai 20 kodi.
"Keluar Jawa paling banyak 10 sampai 20 kodi," katanya.
Sementara memenuhi pasar di kota besar lainnya di Pulau Jawa, belum dapat dipenuhi.
Alasannya, kata dia, pasar luar Jawa lebih menguntungkan dibandingkan pasar untuk daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kalau pasar di sini sistemnya titip jual, berapa yang laku itu yang dibayar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Alhamdulillah kerudung yang saya buat sampai ke luar Jawa," kata pengusaha PD Sugih Jaya produsen kerudung merek Husna, Sri Purwanti di Cikancung, Kabupaten Bandung, Selasa.
Sri menuturkan berbagai jenis kerudung yang diproduksinya banyak dipesan setiap sepekannya dari beberapa kota besar di luar Jawa.
Ia menyebutkan daerah langganan kerudung mereknya itu yakni Medan, Batam, Makasar, Pontianak, dan Bulukumba.
"Jenis kerudung yang banyak diminati adalah jenis khimar," kata Sri.
Ia mengungkapkan pesanan kerudung untuk satu daerah di luar Jawa biasanya sebanyak 10 sampai 20 kodi.
"Keluar Jawa paling banyak 10 sampai 20 kodi," katanya.
Sementara memenuhi pasar di kota besar lainnya di Pulau Jawa, belum dapat dipenuhi.
Alasannya, kata dia, pasar luar Jawa lebih menguntungkan dibandingkan pasar untuk daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kalau pasar di sini sistemnya titip jual, berapa yang laku itu yang dibayar," katanya.
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016