Antarajabar.com - Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memeriksa jalur rel di wilayah utara maupun selatan Pulau Jawa untuk memastikan kesiapan untuk angkutan Lebaran 2016.

"Terdapat 214 titik rawan gangguan alam, baik itu rawan banjir, longsor atau ambles, di lintas utara dan selatan Jawa yang terus dipantau untuk meminimalisir potensi gangguan bagi perjalanan KA," kata Dirut PT KAI, Edi Sukmoro, dalam keterangan pers yang diterima di Bandung, Senin.

Selain menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS), petugas juga disiagakan 24 jam di titik-titik rawan tersebut.

Dalam pengecekan jalur itu diikuti oleh semua direksi, komisaris, dan jajaran dari Kemhub akan mengecek setiap aspek mulai dari pelayanan di stasiun, prasarana di sepanjang jalur, dan sarana di setiap wilayah daerah operasi.

Rombongan pengecekan lintas diberangkatkan dengan KA inspeksi dari Stasiun Gambir untuk lintas utara dan dari Stasiun Bandung untuk lintas selatan.

Selain Dirut PT KAI Edi Sukmoro pada pengecekan jalur itu juga ikut Dirjen Perkeretaapian Kemhub, Prasetyo Boeditjahjono dan jajarannya.

Dari segi pelayanan, selain menggandeng komunitas pecinta KA untuk menjadi personel "customer service mobile" (CSM) di stasiun-stasiun, seluruh pegawai PT KAI juga diwajibkan untuk posko di stasiun membantu memberikan pelayanan dan informasi bagi para penumpang.

Edi mengatakan, untuk persiapan angkutan Lebaran 2016, PT KAI menyiapkan 447 lokomotif yang terdiri atas 416 lokomotif dinas dan 31 cadangan dan 1.694 kereta yang terdiri atas 1.565 kereta dinas dan 129 untuk cadangan.



Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016