Antarajabar.com - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cirebon, Jawa Barat, Rivolindo mengatakan masih menunggu keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk Rencana Induk Pelabuhan.
"Kami yang jelas sudah mengajukan semenjak bulan Maret dan sampai sekarang masih menunggu rekomendasi Pemkot," kata Rivo di Cirebon, Kamis.
Menurut dia, rencana yang diajukan di dalamnya terdapat salah satu sub-terminal yang ada curah kering yaitu batu bara.
Namun ketika melakukan ekspos dihadapan Pemkot dan DPRD Kota, mereka tidak menghendaki adanya curah kering tersebut yaitu batu bara dan sampai sekarang juga belum ada keputusan dari Pemkot.
"Pas ekspos Pemkot dan DPRD tidak menghendaki adanya batu bara dan meminta untuk dicoret," tuturnya.
Rivo mengatakan dalam hal ini, pihaknya hanya meminta rekomendasi dan tidak dapat menentukan apa-apa, yang dapat mengembangkan atau tidaknya adalah pihak Pelindo Cirebon.
Sementara itu Asisten General Manajer Pengendalian Kinerja dan PFSO PT Pelindo II Cabang Cirebon, Iman Wahyu mengatakan piahk Pelindo tidak mau membangun Pelabuhan jika memang aktivitas bongkar muat batu bara dicoret dari rencana induk.
"Lebih baik dibatalkan saja rencana pengembangan Pelabuhan, karena itu pendapatan kami juga terbesar dari batu bara, kalau dicoret ya mending batal," katanya.
Iman juga mempertanyakan kepada pihak yang kontra akan batu bara, solusinya seperti apa apabila batu bara ditiadakan dari Pelabuhan Cirebon.
Menurutnya pendapatan terbesar Pelindo dari batu bara mencapai 80 persen dari keseluruahan dan apabila aktivitas itu dilarang buat apa membangun Pelabuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Kami yang jelas sudah mengajukan semenjak bulan Maret dan sampai sekarang masih menunggu rekomendasi Pemkot," kata Rivo di Cirebon, Kamis.
Menurut dia, rencana yang diajukan di dalamnya terdapat salah satu sub-terminal yang ada curah kering yaitu batu bara.
Namun ketika melakukan ekspos dihadapan Pemkot dan DPRD Kota, mereka tidak menghendaki adanya curah kering tersebut yaitu batu bara dan sampai sekarang juga belum ada keputusan dari Pemkot.
"Pas ekspos Pemkot dan DPRD tidak menghendaki adanya batu bara dan meminta untuk dicoret," tuturnya.
Rivo mengatakan dalam hal ini, pihaknya hanya meminta rekomendasi dan tidak dapat menentukan apa-apa, yang dapat mengembangkan atau tidaknya adalah pihak Pelindo Cirebon.
Sementara itu Asisten General Manajer Pengendalian Kinerja dan PFSO PT Pelindo II Cabang Cirebon, Iman Wahyu mengatakan piahk Pelindo tidak mau membangun Pelabuhan jika memang aktivitas bongkar muat batu bara dicoret dari rencana induk.
"Lebih baik dibatalkan saja rencana pengembangan Pelabuhan, karena itu pendapatan kami juga terbesar dari batu bara, kalau dicoret ya mending batal," katanya.
Iman juga mempertanyakan kepada pihak yang kontra akan batu bara, solusinya seperti apa apabila batu bara ditiadakan dari Pelabuhan Cirebon.
Menurutnya pendapatan terbesar Pelindo dari batu bara mencapai 80 persen dari keseluruahan dan apabila aktivitas itu dilarang buat apa membangun Pelabuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016