Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak masyarakat untuk mengganti karangan bunga menjadi benih padi sebagai bentuk ucapan selamat pada dirinya dan Wakil Gubernur Erwan Setiawan.

Menurut Dedi, pemberian benih padi memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan dengan pemberian karangan bunga, khususnya dari sisi manfaat.

Baca juga: Gubernur Dedi Mulyadi rekrut Susi Pudjiastuti sebagai konsultan tanpa honor

"Saya mengajak sebaiknya karangan bunga diganti dengan benih padi. Tujuannya agar benih itu bisa terus tumbuh dan berkembang, serta memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama para petani," ujar Dedi dalam keterangan di Bandung, Kamis.

Ia mengatakan bahwa benih-benih padi yang diberikan kepadanya kemudian akan didistribusikan kepada para petani di seluruh Jawa Barat. Dedi berharap, benih yang diberikan adalah benih padi original yang ditandai dengan warna ungu atau putih.

"Jika berwarna putih, benih itu bisa ditanam oleh anak-anak sekolah sebagai bagian dari edukasi pertanian," tutur Dedi.

Dengan adanya gerakan ini, diharapkan masyarakat dapat ikut serta dalam memperkuat ketahanan pangan dan menciptakan keberlanjutan yang berdampak luas.

Di akhir pesannya, Dedi meminta doa dari seluruh masyarakat Jawa Barat agar pelantikannya membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh warga melalui komitmennya yang tertuang dalam slogan "Lembur di urus, Kota di tata. Jawa Barat Istimewa".

Diketahui, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025 - 2030, dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis ini pada 961 kepala daerah tingkat provinsi, kota dan kabupaten.

Dedi-Erwan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, setelah pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut memperoleh suara terbanyak, mengungguli tiga kandidat lainnya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024 lalu.

Dalam masa kampanye, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mengusung visi besar bertajuk "Jabar Istimewa untuk Jawa Barat yang Lebih Maju".


Mereka sempat menjabarkan bahwa konsep ini mencerminkan tekad mereka untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang unggul dalam berbagai sektor pembangunan.

Menurut mereka, "Istimewa" dalam visi ini memiliki arti sebagai kondisi terbaik dalam pelayanan publik dan pembangunan.

Mereka berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan yang benar-benar memberikan dampak positif bagi warga Jawa Barat, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur, maupun kesejahteraan sosial

Dalam usaha merealisasikan visinya, pasangan ini menyusun empat misi utama yakni, pertama mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, cerdas, berpengetahuan, bertakwa, dan profesional pada bidang tugas masing-masing.

Kedua, mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal, berdaulat, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi dengan memanfaatkan ragam teknologi masa kini.

Ketiga, mengurangi disparitas pembangunan antara wilayah utara dan selatan dengan mendorong investasi dan pemerataan penyediaan sarana dan prasarana.

Keempat, memperkuat pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan lingkungan hidup yang proporsional untuk mendukung transformasi birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik yang bermartabat, efektif, efisien, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih (clean governance).

Sembilan Program
Selain menyusun visi dan misi, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menyiapkan sembilan program unggulan yang menjadi janji politik mereka pada warga Jawa Barat, yang terdiri dari:

1. Pembangunan Infrastruktur Jalan hingga ke pelosok desa untuk memperlancar mobilitas dan meningkatkan perekonomian daerah.

2. Pembangunan Jaringan Irigasi guna menunjang pertanian dan mendukung ekosistem pertanian organik yang berkelanjutan.


3. Pendidikan Gratis SMA/SMK serta penambahan ruang kelas baru agar seluruh anak di Jawa Barat mendapatkan akses pendidikan yang layak.

4. Pengembangan Lapangan Kerja Baru melalui investasi di sektor industri, pariwisata, ekonomi kreatif, dan smart city.

5. Penyempurnaan RSUD dengan layanan kesehatan khusus seperti perawatan jantung, kanker, stroke, serta beasiswa bagi dokter spesialis lokal.

6. Pengembangan Industri Pengobatan Berbasis Kearifan Lokal, termasuk pengobatan tradisional yang telah lama digunakan masyarakat Jawa Barat.

7. Beasiswa 10.000 Putra Daerah di politeknik terapan untuk mencetak SDM unggul yang siap bersaing di dunia kerja.

8. Pengelolaan Sampah Mandiri hingga tingkat RT agar lingkungan lebih bersih dan sehat.

9. Peningkatan Kesejahteraan Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat guna memperkuat pembangunan berbasis kearifan lingkungan.

Baca juga: Dedi Mulyadi terapkan Operasi Manunggal melawan gangguan ormas di Jabar

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025