Antarajabar.com -  Bupati Bandung  Dadang Mochamad Naser mengimbau warga di daerah itu memberikan data yang benar, transparan dan apa adanya kepada para petugas Sensus Ekonomi 2016 karena data itu akan menentukan penetapan kebijakan pemerintah.

"Data sensus akan memberikan gambaran kondisi ekonomi yang tengah terjadi di masyarakat. Nantinya akan digunakan oleh pemerintah dalam penentuan kebijakan di bidang ekonomi," kata Dadang Nasser saat memberikan pembekalan kepada petugas Sensus Ekonomi 2016 di Soreang Kabupaten Bandung, Senin.

Dengan demikian, kata dia data yang diberikan harus benar dan tidak perlu ditutup-tutupi karena data itu merupakan bagian dari tool yang akan menjadi data berbagai program yang akan diberikan pemerintah bagi masyarakat.

Hadir pada kegiatan itu  Kepala BPS Kabupaten Bandung  Basworo, Assisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Marlan, Kepala Bappeda Ernawan Mustika, Kepala Diskoperindag Popi Hopipah.

Kepala BPS Kabupaten Bandung Basworo menyatakan Sensus Ekonomi 2016 di Kabupaten Bandung mengerahkan 5.623 petugas yang tersebar di 270 desa, 10 kelurahan dan 31 kecamatan.      Mereka akan bertugas selama satu bulan penuh mulai 2 s/d 31 Mei 2016 mendatang. Setiap petugas dilengkapi rompi khusus dan topi disamping papan nama.

"Saya mohon jika para petugas datang ke masing-masing rumah warga untuk diterima dengan baik dan berikan jawaban yang besar kepada petugas seputar penghasilan, pengeluaran dan bisnis atau pekerjaan yang tengah dihadapinya," kata Basworo.

 Khusus untuk pedagang kaki lima, pencacahan akan dilakukan di rumahnya masing-masing. Lain halnya dengan pedagang yang memiliki jongko tetap, pencacahan menurut Basworo dilakukan di jongko mereka.

"Yang mempunyai jongko atau tidak, pencacahan akan tetap dilakukan,"  katanya. Sensus Ekonomi dinilai penting, karena akan memberikan gambaran kondisi ekonomi pada 10 tahun terakhir. Selain itu, dari sensus ekonomi bisa terlihat bisnis apa yang banyak dilakukan oleh penduduk suatu desa atau kecamatan.

"Nantinya bisa digambarkan pula, beberapa wilayah yang dianggap sudah jenuh dalam bisnis tertentu," kata Basworo.

BPS mencatat pada Tahun 2015, perekonomian Kabupaten Bandung yang diukur dengan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp80,75 triliun, sedangkan PDRB atas harga konstan sebesar Rp 28,94 triliun.

Data tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,1 triliun, sementara PDRB atas harga konstan naik sebesar Rp1,5 triliun pada tahun sebelumnya.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016