Antarajabar.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat memberikan advokasi Hak Atas Kekayaan Intelektual bagi produk kerajinan di Jawa Barat serta mendorong standarisasi.

"Bekerja sama dengan Dinas Industri dan Perdagangan Jabar, Dekranasda Jabar telah memberikan advokasi HAKI bagi 54 pengrajin di Jawa Barat," kata Ketua Dekranasda Jabar Hj Netty Prasetyani Heryawan di Bandung, Kamis.

Menurut dia, pendampingan HAKI itu dilakukan terhadap produk kerajinan unggulan di tiap kabupaten/kota di Jabar. Saat ini setiap kebupaten/kota ada dua produk kerajinan yang telah difasilitasi mendapatkan sertifikasi HAKI.

Melalui advokasi HAKI para pelaku usaha dan pengrajin akan kian tergugah meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkannya.

Produk-produk unggulan itu pula akan diikut sertakan pada pameran dan menjadi merchandise perhelata olahraga nasional PON XIX/2016 Jabar yang akan digelar pada 17-29 September 2016. Menurut dia, merchandise PON XIX/2016 harus terstandarisasi dan item-itemnya berasal dari produk asli Jawa Barat.

"Tidak boleh ada produk pasaran yang asal-asalan masuk ke arena pameran PON. Kita ingin mengangkat produk unggulan setiap daerah yang menjadi tempat arena pertandingan PON," katanya.

Untuk kegiatan itu, Dekranasda Jabar telah menyelenggarakan program pembinaan dan pelatihan untuk pelaku usaha dan pengrajin yang bisa menjadi partisipan pada pameran dan pemasok merchandise PON XIX/2016.

Netty yang juga merupakan Koordinator Bidang Ekonomi Kerakyatan pada Bidang Pemasaran, Dana, dan Usaha PB PON XII/2016 itu menyebutkan ketika official merchandise telah ditetapkan oleh PB PON, Dekranasda Jabar bisa mengarahkan para pelaku usaha dan pengrajin ini untuk membuat item-item yang memang dibutuhkan.

"Ada sepuluh item untuk official merchandise PON, nantinya kami akan memberikan usulan, silahkan para pelaku usaha dan pengrajin ini memperbaiki kualitas dan produk yang telah dimiliki. Bila memenuhi syarat didorong ke panitia penyelenggara PON untuk terlibat dalam penyediaan official merchandise," kata Netty Heryawan.



Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016