Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memastikan stok ketersediaan daging konsumsi di pasaran tidak terdampak atau terpengaruh dengan adanya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ternak terutama sapi di wilayah setempat.
"Tidak (terpengaruh PMK), karena kebanyakan yang terserang sapi perah termasuk yang mati," kata Kepala Diskannak Kabupaten Garut Beni Yoga Gunasantika di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, populasi sapi potong maupun perah di Kabupaten Garut sebanyak 12.800 sapi, dari jumlah itu dilaporkan terdampak PMK selama Januari 2025 hanya 233 sapi dengan kematian sebanyak 14 sapi, dan yang dilakukan potong paksa ada sembilan sapi.
Meski ada ternak sapi yang terjangkit PMK, kata dia, tidak terjadi penurunan pasokan ketersediaan daging sapi di pasaran yang tercatat sebanyak 243.946 kilogram (kg) per tahun.
Ia menyebutkan ketersediaan daging sapi di pasaran saat ada wabah PMK maupun kondisi normal tetap pada kisaran sebanyak itu, walau stok itu dinilai masih kurang dari angka permintaan pasar sebanyak 782.818 kg.
"Kondisi umumnya seperti ini, kalau pun tidak ada PMK kebutuhan daging Kabupaten Garut masih minus, kecuali daging kerbau, domba, dan ayam buras," katanya.
Ia menyampaikan, kebutuhan pangan hewani di Garut masih bisa dipenuhi dari ketersediaan daging kerbau, kambing, domba, maupun jenis ayam buras yang selama ini tersedia surplus dari jumlah permintaan pasar di Garut.
Kebutuhan masyarakat terhadap pangan hewani, kata dia, tidak semuanya ketergantungan pada daging sapi, melainkan ada alternatif lainnya yakni bisa dari berbagai jenis ternak lainnya, termasuk unggas.
"Betul ada substitusi daging dari unggas juga," katanya.
Ia menambahkan, selama ini Diskannak Garut untuk memasok ketersediaan daging sapi di Garut tidak hanya dipasok dari peternak lokal, tapi juga ada dari luar daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Di sisi lain Pemerintah, kata dia, saat ini terus berupaya untuk mengendalikan penyakit PMK agar tidak terus meluas dengan memeriksa kesehatan ternak, pengobatan, vaksinasi, dan menjaga kebersihan kandang agar ternak tetap sehat.
"Pemerintah mencanangkan gerakan bersama vaksinasi PMK pada bulan Januari-Maret serta Juli-September," katanya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025