Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan  menuturkan bangunan Masjid Terapung di atas danau buatan yang berada di kawasan Gedebage, Kota Bandung, nantinya akan dilengkapi dengan sarana penunjang, seperti Museum Sejarah Para Nabi.
       
"Insha Allah 19 Agustus 2016 ini akan dilakukan 'ground breaking' pembangunan Masjid Terapung. Di sana ada juga tempat manasik, ada museum sejarah nabi, museum asmaul husna dan lain-lain," kata Ahmad Heryawan usai melakukan rapat pembangunan Masjid Terapung dengan Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Senin.
       
Ia mengatakan masjid yang dibangun di atas danau buatan seluas 10 hektare ini juga akan dilengkapi sarana pesantren kilat, museum sejarah Islam dan museum tentang sejarah Jawa Barat, manasik haji dan tempat pertemuan.
       
"Anggarannya dari Pemerintah Provinsi Jabar semuanya dan total anggaran untuk Masjid Terapung ini sekitar Rp500 miliar dan pembebasan lahannya sudah di angka lima hektarean," ujar dia.
       
Pihaknya mengusulkan nama untuk Masjid Terapung tersebut yakni Al Jabbar yang memiliki arti Maha Besar atau nama dari Provinsi Jawa Barat.
       
"Tadi dalam rapat kan ditanya, Pak Gubernur apa kira-kira namanya apa. Saya spontan saja Al Jabbar. Al Jabbar bisa berati nama Jawa Barat, atau berarti matematika, atau artinya Yang Maha Dahsyat, ataupun asmaul husna," katanya.
       
Sementara itu Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil ditunjuk sebagai konseptor desain pembangunan Masjid Terapung di Gedebage menambahkan target pembangunan danau buatan dan Masjid Terapung Gedebage tersebut ditargetkan selesai pada 2017.
       
"Dan tahun ini ditargetkan bisa dilakukan pembebasan lahan sekitar lima hektare lagi dari total kebutuhan 10 hektare," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.


Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016