Antarajabar.com - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Wilayah III Cirebon, Jawa Barat, memprediksi untuk inflasi tahun 2016 di wilayah III Cirebon tetap stabil dan tidak ada pegaruh dari cuaca yang bisa mempengaruhi turunnya produksi padi dan bahan pangan lainnya yang bisa mengakibatkan inflasi.
       
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Cirebon Abdul Madjid Ikram, Kamis, mengatakan, pada awal tahun ini TPID mencoba melakukan indentifikasi potensi - potensi permasalahan yang muncul salah satunya faktor cuaca yang bisa mempengaruhi turunnya produksi padi dan bahan pangan lainnya.
       
"Butuh dukungan dari setiap daerah untuk bisa mempertahankan inflasi tersebut," katanya.
       
Ia menuturkan, turunnya produksi padi dan bahan pangan lainnya akibat faktor cuaca, akan tetapi BMKG memberi kabar baik bahwa untuk wilayah III Cirebon tidak terpengaruh Elnino, sehingga diprediksi produksi padi dan bahan pangan lainnya berjalan dengan normal.
       
Menurutnya, daerah di wilayah III Cirebon memiliki peran sendiri dalam produksi pertanian, seperti daerah Kuningaan dan Majalengka yang mensuplai air ke Kota, Kabupaten Cirebon dan Indramayu.
       
Sementara Kabupaten Cirebon dan Indramayu merupakan penghasil padi, dan Kota Cirebon merupakan kota yang banyak di kunjungi wisatawan.
       
"Setiap daerah memiliki peran masing - masing jadi semuanya saling bergantung bagaimana mempertahankan inflasi di Cirebon akan tetap stabil " ujarnya.
       
Untuk suplai bahan pangan masig berjalan normal dan untuk itu dibutuhkan dukungan dari masing-masing daerah agar nilai inflasi tetap stabil, tambahnya.

Pewarta: khaerul

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016