Antarajabar.com - Seribuan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung yang tinggal di lereng Gunung Kamojang mendapat pengobatan gratis dari PT Meprofarm yang dipusatkan di kantor kecamatan setempat.

"Bersyukur sekali selain telah ada asuransi kesehatan dari negara juga ada kepedulian dari perusahaan untuk pengobatan gratis bagi warga. Jelas ini sangat membantu warga khususnya para lanjut usia seperti saya," kata Dadan Suhendar (64) salah seorang pasien warga Desa Sangkan Kecamatan Ibun di Bandung, Minggu.

Ia yang mengalami keluhan rematik dan gangguan lambung itu mendapat penanganan medis pada kegiatan sosial yang digelar dalam rangka ulang tahun ke-43 PT Memprofarm di wilayah Bandung selatan itu.

Selain Dadan, sejumlah warga juga cukup antusias memanfaatkan kesempatan berobat yang digelar oleh perusahaan farmasi itu.

Warga mendapat pelayanan dari 50 dokter, paramedis dan apoteker yang dikerahkan pada kegiatan itu. Rata-rata pasien mengeluhkan penyakit lambung, diare, diabetes, nyeri sendi, gangguan saluran nafas, vertigo, penyakit kulit dan jamur.

"Selama ini saya memanfaatkan fasilitas BPJS kesehatan ke Puskesmas atau ke rumah sakit, namun pekan ini saya manfaatkan fasilitas pengobatan gratis ini," kata Dadan.

Sementara itu Dr Karta Sudana yang memimpin kegiatan bakti sosial pengobatan gratis itu menyebutkan, pihaknya membawa 50 orang yang terdiri dari dokter, paramedis dan apoteker untuk melayani warga di Ibun. Selain itu pihaknya juga memberiksa seluruh jenis obat-obatan yang diproduksi oleh perusahaan farmasi itu.

"Antusiasme warga cukup besar di kawasan ini, sebagian besar keluhannya masalah nyeri otot, gangguan lambung dan penyakit akibat usia lanjut," kata Karta Sudana yang juga Vice Presiden Pengembangan Bisnis PT Meprofarm itu.

Ia menyebutkan, pasien usia 45 tahun ke atas mendomonasi pengobatan gratis di kaki Gunung Kamojang tersebut. Menurut dia sebagian besar adalah gangguan nyeri pada otot dan persendian.

"Mereka banyak mengeluhkan sakit sendi, terutama yang sudah berusia lanjut. Hal itu karena memang mereka aktivitasnya memungkinkan terus bergerak seperti bertani dan berkebun, sehingga gangguannya pasti ke persendian," katanya.

Ia mengakui keluhan nyeri sendi banyak dikeluhkan pada saat melakukan pengobatan di daerah pedesaan. Sedangkan di perkotaan cenderung lebih banyak penyakit selain akibat usia juga kolesterol dan hipertensi.

"Warga di perkotaan cenderung kurang bergerak sehingga rentan terkena kolesterol, juga karena pola makan yang mungkin tidak disiplin," kata Karta yang juga anggota Persatuan Dokter Okupasi Indonesia (Perdoki) itu.

Kegiatan CSR dari Meprofarm juga berikan berbagai vitamin dan suplemen kesehatan bagi masyarakat serta memberikan konsultasi kesehatan atas keluhana kesehatan masyarakat.

"Tidak semua pasien harus diberi obat, melalui kunsultasi kami juga memberikan sosialisasi cara hidup sehat, nutrisi yang baik serta beberapa therapi sederhana yang bisa dilakukan oleh pasien," kata Karta Sudana menambahkan. 



 

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016