Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong pengembangan industri agro dengan memperkuat jaringan pengolahan sektor hulu hingga hilir.
       
"Kelemahan dan kurang berkembangnya agro industri saat ini karena belum terjalinnya pengelolaan di sektor hulu hingga hilir. Jabar mendorong perkuatan sektor agro ditingkatkan pada 2016," kata Gubernur JAbar H Ahmad Heryawan di Bandung, Jumat.
       
Ia menyebutkan dengan tata kelola sektor agro yang baik, maka sektot itu dipastikan akan berkembang dan tumbuh menjadi kekuatan pertumbuhan ekonomi daerah.
       
Menurut dia upaya peningkatan nilai tambah produk masih rendah di sektor itu karena penjualan dilakukan dalam bentuk mentah di sektor hulu tanpa ada pengolahan menjadi bahan baku atau setengah jadi.
       
"Tapi bila jejaring tata kelola yang baik dari hulu hingga hilir, maka nilai tambahnya bisa diraih. Kenyataannya saat ini memang butuh perjuangan untuk meningkatkan nilai tambah sektor itu," katanya.
       
Gubernur mencontohkan, sebuah produk agro potensi ekspor dijual mentah seharga 15 dolar AS, namun begitu produk jadi dari luar negeri kembali ke pasar harganya bisa mencapai 80 dolar AS.
        
Artinya, kata dia ada peluang atau nilai tambah yang seharusnya bisa diraih bila dikelola secara baik terambil oleh pihak lain yang memiliki infrastruktur yang lebih siap dalam pengolahan dan pemasaran.
        
"Hilangnya nilai tambah akibat kelemahan pengelolaan itu harus dihindarkan, jangan sampai nilai tambah dan jam kerja yang harusnya kita nikmati diambil pihak lain," katanya.
         
Lebih lanjut Gubernur Heryawan menyatakan Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi salah satu andalan di Jawa Barat. Keberadaan IKM juga menjadi salah satu roda penggerak perekonomian di Jawa Barat. Tercatat hingga tahun 2014, jumlah IKM di Jawa Barat mencapai angka 201.997 unit usaha.
        
"Keberadaan IKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 4.796.242 tenaga kerja," kata Heryawan.
        
Sementara untuk industri besar di Jawa Barat hingga 2014 mencapai 4.505 unit usaha. Jumlah tersebut meningkat 24,93 persen dibanding tahun 2013.

Pewarta: Syarif

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016