Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan harga bahan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di sejumlah pasar tradisional relatif stabil didukung stok yang mencukupi.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Senin, mengatakan kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi pada telur ayam yang mengalami kenaikan dari Rp25 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, namun stoknya dipastikan aman.
"Hanya telur yang mengalami kenaikan cukup tinggi, sedangkan untuk beras masih normal, daging juga stabil Rp120 ribu per kilogram termasuk sayur mayur berbagai jenis," katanya.
Kenaikan harga telur, tutur dia, seiring terjadinya peningkatan kebutuhan menjelang libur Natal dan tahun baru, termasuk daging ayam yang semula Rp35 ribu per kilogram naik menjadi Rp45 ribu per kilogram.
Ketika kenaikan harga terus terjadi, pihaknya melakukan sejumlah langkah termasuk menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan di Cianjur, guna stabilisasi harga tidak sampai melambung seiring tingginya pemakaian.
"Pemerintah melakukan pengecekan langsung ke distributor dan peternak, ketika terus naik sejumlah langkah sudah disiapkan termasuk menggelar pasar pangan murah di sejumlah kecamatan, harapan kami di awal tahun harga telur dan daging ayam kembali stabil," katanya.
Sementara sejumlah pedagang telur dan daging ayam di Pasar Induk Cianjur mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak satu pekan terakhir di mana kebutuhan meningkat, harga terus merangkak naik sehingga pedagang menjual telur Rp32 ribu per kilogram.
"Harga telur merangkak naik sejak satu pekan terakhir mulai dari Rp25 ribu per kilogram merangkak naik sampai Rp32 ribu per kilogram, kenaikan harga karena tingginya pemakaian menjelang libur natal dan tahun baru," kata pedagang telur di Pasar Induk Cianjur, Agus.
Seiring merangkak naiknya harga telur tambah dia, berdampak terhadap penjualan yang menurun, sehingga pihaknya berharap pemerintah segera melakukan langkah antisipasi untuk menstabilkan harga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Senin, mengatakan kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi pada telur ayam yang mengalami kenaikan dari Rp25 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, namun stoknya dipastikan aman.
"Hanya telur yang mengalami kenaikan cukup tinggi, sedangkan untuk beras masih normal, daging juga stabil Rp120 ribu per kilogram termasuk sayur mayur berbagai jenis," katanya.
Kenaikan harga telur, tutur dia, seiring terjadinya peningkatan kebutuhan menjelang libur Natal dan tahun baru, termasuk daging ayam yang semula Rp35 ribu per kilogram naik menjadi Rp45 ribu per kilogram.
Ketika kenaikan harga terus terjadi, pihaknya melakukan sejumlah langkah termasuk menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan di Cianjur, guna stabilisasi harga tidak sampai melambung seiring tingginya pemakaian.
"Pemerintah melakukan pengecekan langsung ke distributor dan peternak, ketika terus naik sejumlah langkah sudah disiapkan termasuk menggelar pasar pangan murah di sejumlah kecamatan, harapan kami di awal tahun harga telur dan daging ayam kembali stabil," katanya.
Sementara sejumlah pedagang telur dan daging ayam di Pasar Induk Cianjur mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak satu pekan terakhir di mana kebutuhan meningkat, harga terus merangkak naik sehingga pedagang menjual telur Rp32 ribu per kilogram.
"Harga telur merangkak naik sejak satu pekan terakhir mulai dari Rp25 ribu per kilogram merangkak naik sampai Rp32 ribu per kilogram, kenaikan harga karena tingginya pemakaian menjelang libur natal dan tahun baru," kata pedagang telur di Pasar Induk Cianjur, Agus.
Seiring merangkak naiknya harga telur tambah dia, berdampak terhadap penjualan yang menurun, sehingga pihaknya berharap pemerintah segera melakukan langkah antisipasi untuk menstabilkan harga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024