Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan penyelenggaraan ajang Expo Pendidikan 2024 bisa meningkatkan akses informasi pendidikan dan menjembatani siswa sekolah di daerahnya yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

“Expo Pendidikan 2024 menjadi sarana penting yang menjembatani siswa dengan dunia pendidikan tinggi,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Selasa.

Ia menyampaikan kegiatan ini diikuti sekitar 38 perguruan tinggi dan satu lembaga pelatihan kerja (LPK), yang acaranya berlangsung di Kota Cirebon pada 17-19 Desember 2024.

“Expo ini memberikan referensi jurusan yang relevan dengan minat siswa dan kebutuhan pasar kerja, sehingga mereka dapat membuat keputusan pendidikan yang tepat,” ujarnya.

Menurut Agus, pemilihan jurusan memiliki peran besar dalam menentukan masa depan siswa. Oleh karena itu, Pemkot Cirebon mendorong semua pihak, termasuk guru bimbingan konseling (BK), orang tua, dan sekolah, untuk berperan aktif dalam memberikan informasi bagi para siswa.

“Jurusan yang dipilih tidak hanya berdasarkan passion, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan kebutuhan pasar kerja. Sektor pendidikan, kesehatan, teknologi informasi (IT), ekonomi, dan teknik masih sangat potensial,” katanya.

Ia menuturkan kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan dan energi juga menjadi acuan penting, bagi siswa dalam menentukan arahnya untuk memilih jurusan yang relevan di tingkat pendidikan tinggi.


Kedua bidang tersebut, kata Agus, saat ini menjadi prioritas pembangunan nasional dan akan terus berkembang di masa mendatang.

“Kami yakin aja seperti ini dapat mendukung dan membuka peluang karir yang lebih baik untuk mereka (siswa),” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan Pemkot Cirebon juga memiliki program beasiswa kedinasan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah.

Hingga kini, pihaknya telah bekerja sama dengan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) dan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

“Kerja sama dengan PKN STAN sudah berjalan dua tahun, sementara kerja sama dengan STIS akan dimulai tahun 2025. Seluruh biaya pendidikan ditanggung penuh oleh Pemkot Cirebon,” ungkapnya.

Ia mengemukakan setiap tahunnya, Pemkot Cirebon mengalokasikan kuota beasiswa untuk 10 warga yang lolos seleksi. Setelah lulus, mereka diwajibkan mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui perjanjian khusus.

Agus menyebutkan saat ini ada 16 warga Kota Cirebon, yang sedang menempuh pendidikan di PKN STAN.

“Dari kuota tersebut, sejauh ini rata-rata delapan orang berhasil terakomodasi,” ucap dia.
 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024