Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pengembangan destinasi wisata Kampung Budaya Padi Pandanwangi di Kecamatan Warungkondang, sehingga dapat menjadi obyek wisata edukasi yang banyak dikunjungi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, Asep Suparman di Cianjur, Selasa mengatakan pengembangan kampung budaya itu, sekaligus untuk melestarikan keberadaan padi Pandanwangi sebagai padi varietas asli Cianjur yang sudah terkenal.
"Keberadaan kampung budaya sekaligus sebagai obyek wisata edukasi akan ditunjang dengan permainan tradisional anak zaman dulu, sehingga keberadaan-nya akan membawa wisatawan seperti berada di masa lalu," katanya.
Kampung Budaya Padi Pandanwangi akan disempurnakan dengan konsep suasana perkampungan zaman dulu, mulai dari bangunan rumah, proses awal menanam hingga menjadi beras Pandan Wangi akan diolah secara tradisional, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pihaknya menargetkan pengembangan kampung budaya dapat tuntas awal tahun 2025, sehingga dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri dengan target tahun 2025 sekitar 3 juta wisatawan yang datang.
"Pengembangannya dilakukan secara keroyokan antar dinas dan OPD terkait di Pemkab Cianjur, sehingga keberadaan-nya dapat menjaga kelestarian budaya Cianjur tidak sampai hilang dan generasi penerus tetap mengetahui budaya aslinya," kata Asep.
Dia menjelaskan luas Kampung Budaya Padi Pandanwangi yang dikelola Disbudpar Cianjur sekitar 3 hektare dan lahan pertanian-nya sekitar 5 hektare yang merupakan milik pemerintah daerah, bahkan pihaknya mendapat bantuan keuangan kompetitif Rp 5 miliar dari Pemprov Jabar.
"Kewenangan kami hanya sebatas pengelolaan, sedangkan pemeliharaan dan pengembangan akan ditangani bersama lintas dinas seperti Dinas PUTR untuk pengembangan, Dinas Pertanian dan Peternakan terkait pemeliharaan tanaman," katanya.
Sedangkan terkait angka kunjungan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat mencapai 67 ribu wisatawan sehingga target 2,5 juta wisatawan tercapai di akhir tahun 2024 seperti akhir tahun sebelumnya tingkat kunjungan mengalami peningkatan pada tanggal 24 Desember.
"Berkaca pada akhir tahun lalu, tingkat kunjungan ke berbagai obyek wisata di Cianjur mulai terlihat satu pekan sebelum akhir tahun hingga tiga hari setelah tahun baru," katanya.
Pihaknya memperkirakan kunjungan wisatawan ke berbagai obyek wisata di Cianjur selama natal dan tahun baru sekitar 67.792 orang dan perkiraan jumlah wisatawan yang menginap menghabiskan malam pergantian tahun sekitar 16.699 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, Asep Suparman di Cianjur, Selasa mengatakan pengembangan kampung budaya itu, sekaligus untuk melestarikan keberadaan padi Pandanwangi sebagai padi varietas asli Cianjur yang sudah terkenal.
"Keberadaan kampung budaya sekaligus sebagai obyek wisata edukasi akan ditunjang dengan permainan tradisional anak zaman dulu, sehingga keberadaan-nya akan membawa wisatawan seperti berada di masa lalu," katanya.
Kampung Budaya Padi Pandanwangi akan disempurnakan dengan konsep suasana perkampungan zaman dulu, mulai dari bangunan rumah, proses awal menanam hingga menjadi beras Pandan Wangi akan diolah secara tradisional, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pihaknya menargetkan pengembangan kampung budaya dapat tuntas awal tahun 2025, sehingga dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri dengan target tahun 2025 sekitar 3 juta wisatawan yang datang.
"Pengembangannya dilakukan secara keroyokan antar dinas dan OPD terkait di Pemkab Cianjur, sehingga keberadaan-nya dapat menjaga kelestarian budaya Cianjur tidak sampai hilang dan generasi penerus tetap mengetahui budaya aslinya," kata Asep.
Dia menjelaskan luas Kampung Budaya Padi Pandanwangi yang dikelola Disbudpar Cianjur sekitar 3 hektare dan lahan pertanian-nya sekitar 5 hektare yang merupakan milik pemerintah daerah, bahkan pihaknya mendapat bantuan keuangan kompetitif Rp 5 miliar dari Pemprov Jabar.
"Kewenangan kami hanya sebatas pengelolaan, sedangkan pemeliharaan dan pengembangan akan ditangani bersama lintas dinas seperti Dinas PUTR untuk pengembangan, Dinas Pertanian dan Peternakan terkait pemeliharaan tanaman," katanya.
Sedangkan terkait angka kunjungan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat mencapai 67 ribu wisatawan sehingga target 2,5 juta wisatawan tercapai di akhir tahun 2024 seperti akhir tahun sebelumnya tingkat kunjungan mengalami peningkatan pada tanggal 24 Desember.
"Berkaca pada akhir tahun lalu, tingkat kunjungan ke berbagai obyek wisata di Cianjur mulai terlihat satu pekan sebelum akhir tahun hingga tiga hari setelah tahun baru," katanya.
Pihaknya memperkirakan kunjungan wisatawan ke berbagai obyek wisata di Cianjur selama natal dan tahun baru sekitar 67.792 orang dan perkiraan jumlah wisatawan yang menginap menghabiskan malam pergantian tahun sekitar 16.699 orang.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024