Pemkab Cianjur, Jawa Barat menargetkan perbaikan jalan penghubung antardesa yang amblas di sejumlah kecamatan terutama di jalur Kadupandak-Cijati tuntas dilakukan dalam satu hari agar aktivitas warga kembali normal.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Cianjur melakukan penanganan cepat terhadap jalan penghubung antardesa dan kecamatan yang amblas di delapan titik terutama di Kecamatan Kadupandak.
Baca juga: Binamarga Jabar: Jalan utama Cianjur selatan sudah dapat dilalui
"Kami sudah minta penangan cepat dilakukan karena jalan yang amblas merupakan jalur utama aktivitas warga terutama perekonomian dan jalur utama pendistribusian logistik warga mengungsi akibat pergerakan tanah," katanya.
Dia menjelaskan, untuk landasan jalan yang amblas ringan atau sedang dapat dilakukan perbaikan dengan cara penambalan dan pengerasan sehingga dapat dilalui kendaraan terutama dalam pendistribusian bantuan untuk korban bencana.
Sedangkan untuk jalan utama yang amblas berat, dapat dilakukan pembuatan jalur sementara minimal dapat dilalui kendaraan roda dua sambil menunggu perbaikan tuntas dilakukan, sehingga aktivitas terutama perekonomian tetap berjalan.
"Untuk yang ringan dan sedang minimal satu atau dua hari sudah tuntas dan dapat dilalui kendaraan, untuk yang berat diupayakan dalam waktu dekat dan warga dimohon bersabar," katanya.
Sedangkan terkait amblasnya jalan utama di sembilan titik di sepanjang jalan propinsi yang membentang di wilayah selatan Cianjur, saat ini sudah dapat dilalui normal kedua arah, namun diberlakukan pembatasan di mana kendaraan berat dilarang melintas.
Proses penanganan cepat masih dilakukan Dinas Binamarga Propinsi Jabar, termasuk membuat jalur baru di titik jalan yang amblas seperti di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung dan Cibinong, sehingga pengendara yang melintas diminta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
"Kami minta warga menghindari melintas di jalur selatan Cianjur saat hujan turun deras dengan intensitas tinggi karena dapat memicu kembali terjadinya longsor dan jalan amblas karena proses penanganan sedang berjalan belum maksimal," katanya.
Baca juga: Polisi rekayasa lalu lintas di jalur utama Cianjur ke selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Cianjur melakukan penanganan cepat terhadap jalan penghubung antardesa dan kecamatan yang amblas di delapan titik terutama di Kecamatan Kadupandak.
Baca juga: Binamarga Jabar: Jalan utama Cianjur selatan sudah dapat dilalui
"Kami sudah minta penangan cepat dilakukan karena jalan yang amblas merupakan jalur utama aktivitas warga terutama perekonomian dan jalur utama pendistribusian logistik warga mengungsi akibat pergerakan tanah," katanya.
Dia menjelaskan, untuk landasan jalan yang amblas ringan atau sedang dapat dilakukan perbaikan dengan cara penambalan dan pengerasan sehingga dapat dilalui kendaraan terutama dalam pendistribusian bantuan untuk korban bencana.
Sedangkan untuk jalan utama yang amblas berat, dapat dilakukan pembuatan jalur sementara minimal dapat dilalui kendaraan roda dua sambil menunggu perbaikan tuntas dilakukan, sehingga aktivitas terutama perekonomian tetap berjalan.
"Untuk yang ringan dan sedang minimal satu atau dua hari sudah tuntas dan dapat dilalui kendaraan, untuk yang berat diupayakan dalam waktu dekat dan warga dimohon bersabar," katanya.
Sedangkan terkait amblasnya jalan utama di sembilan titik di sepanjang jalan propinsi yang membentang di wilayah selatan Cianjur, saat ini sudah dapat dilalui normal kedua arah, namun diberlakukan pembatasan di mana kendaraan berat dilarang melintas.
Proses penanganan cepat masih dilakukan Dinas Binamarga Propinsi Jabar, termasuk membuat jalur baru di titik jalan yang amblas seperti di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung dan Cibinong, sehingga pengendara yang melintas diminta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
"Kami minta warga menghindari melintas di jalur selatan Cianjur saat hujan turun deras dengan intensitas tinggi karena dapat memicu kembali terjadinya longsor dan jalan amblas karena proses penanganan sedang berjalan belum maksimal," katanya.
Baca juga: Polisi rekayasa lalu lintas di jalur utama Cianjur ke selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024