Antarajabar.com - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyatakan Indonesia tidak membutuhkan organisasi masyarakat (ormas) Islam yang menebar kebencian, permusuhan namun yang dibutuhkan adalah ormas penebar kebajikan dan perdamaian.

"Ormas Islam yang mengajarkan kebencian itu aliran sangat tak cocok diterapkan di Indonesia. Negara kita bukan negara yang sedang berperang, melainkan negara cinta damai. Jadi buat apa ada organisasi massa seperti itu," kata Said Aqil Siroj, ketika dimintai tanggapannya tentang kejadian plesetan Sampurasun menjadi Campur Racun oleh petinggi FPI, Selasa.

 Ia mengatakan melihat jika FPI masih menyebarkan konflik, kebencian dan permusuhan maka sudah sepantasnya ormas tersebut tersebut dibubarkan.

"Sudah banyak hal-hal kontroversi yang disuarakan oleh pimpinan FPI tersebut. Maka itu, sejak lama PBNU mendorong supaya FPI dibubarkan," ujar Aqil.

Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat melaporkan Habib Rizieq kepada Polda Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya sunda karena telah memplesetkan salam sunda "sampurasun" menjadi "campur racun". "Laporannya dilakukan kemarin. Dia memplesetkan sampurasun menjadi campur racun saat diundang ceramah oleh Bupati Purwakarta beberapa waktu lalu," kata Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Pusat Noeriy Ispandji Firman.           

 Ia memperlihatkan rekaman video berdurasi sekitar 40 detik yang menampilkan Habib Rizieq sedang berceramah lalu memplesetkan salam sunda "sampurasun" menjadi "campur racun" kepada wartawan.           
 Petinggi ormas keagamaan tersebut dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat dengan UU ITE karena dalam video tersebut terdapat ucapan Habib Rizieq yang memplesetkan salam "Sampurasun".          

 Ia menuntut agar Habib Rizieq meminta maaf kepada seluruh etnis Sunda karena telah memplesetkan salam "Sampurasun".

Pewarta: Ajats

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015