Antarajabar.com - Sejumlah biro perjalanan wisata Malaysia mengeluhkan mahalnya harga tiket masuk bagi wisatawan mancanegara ke kawasan Gunung Tangkuban Perahu.

"Biro perjalanan Malaysia itu mengeluhkan harga tiket masuk ke Gunung Tangkuban Perahu yang terlalu mahal," kata anggota BPPD Jabar Maktal Hidayat di Bandung, Senin.

Menurut dia, keluhan itu tak hanya ditujukan ke obyek wisata Tangkuban Parahu, objek lainnya yang dibawah Kementerian Kehutanan yang sudah diberikan izinnya ke pihak Swasta seperti Bromo (Jatim) dan Taman Nasional Gn Leusuer Bahorok (Sumut) juga bertarif mahal.

Keluhan biro perjalanan diatas diungkapkan dalam acara sales mission promosi pariwisata yang diadakan Kementerian Pariwisata di Kuala Lumpur Malaysia, belum lama ini.

"Transportasi ontang-anting di Kawah Putih dinilai mereka kurang laik, termasuk juga sarana kebersihan di mushalla," kata Maktal menirukan keluhan sejumlah agen.

Sejak 2014 PT Graha Rani Putra Persada yang mengelola Tangkuban Parahu menaikan tiket masuk ke kawasan itu dari Rp15.000 menjadi Rp20.000 untuk wisatawan Nusantara pada hari biasa. Pada hari libur, kenaikan dari Rp22.500 menjadi Rp30.000. Sedangkan untuk wisman, dari Rp100.000 menjadi Rp200.000 pada hari biasa dan dari Rp150.000 menjadi Rp300.000 pada hari libur.

Menurut Maktal kondisi semacam itu dikhawatirkan mengurangi ketertarikan biro perjalanan Malaysia untuk membawa tamunya ke Jabar dan Bandung khususnya.

"Ya bila kurang menguntungkan mereka tidak akan mencantumkan lagi Bandung," katanya.

Apalagi dalam Perpres tentang Bebas Visa, ternyata tidak berlaku untuk Bandara Husein Sastranegara yang masih tetap memungut biaya visa.

Sales mission di Kuala Lumpur diikuti 20 perusahaan, hotel dan biro perjalanan yang memiliki objek wisata di Jabar. Sementara dari Malaysia hadir 20 tour operator dan biro perjalanan yang umumnya sudah sering membawa tamu-tamunya baik individual maupun grup.  


Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015