Antarajabar.com - Dokter gigi Ratu Mirah Afifah mengatakan masyarakat masih malas datang ke dokter gigi meskipun mengalami gangguan kesehatan gigi.
"Salah satu sebabnya adalah biaya periksa yang terbilang mahal. Sementara yang lainnya, mengaku tidak merasa perlu memeriksakan diri ke dokter gigi secara rutin," kata Mirah yang juga Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk di sela-sela acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Kamis.
Berdasarkan survei Pepsodent di enam kota, 55 persen pengunjung BKGN tahun 2014 pernah mengalami sakit gigi, tetapi banyak pula yang belum pernah ke dokter gigi.
Keinginan masyarakat untuk merawat giginya ke dokter secara teratur, lanjut dia, masih rendah. Hal ini menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan layanan perawatan gigi baik di klinik maupun dokter.
Kendati demikian, survei menunjukkan perilaku hidup sehat generasi muda sudah menjadi bagian dari keseharian hidup, terlihat dari kebiasaan menyikat gigi yang sudah baik.
"Sebanyak 63 persen mengaku telah menggosok gigi sebanyak dua kali sehari, bahkan 23 persen menyikat gigi tiga kali sehari," kata dia.
Sementara itu, Mirah mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mempromosikan kepada masyarakat tentang pentingnya periksa ke dokter gigi serta kampanye soal perawatan kesehatan gigi dan mulut yang baik lewat kegiatan BKGN.
Promosi ini, kata dia, merupakan kerja sama Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).
Kegiatan ini, lanjut dia, bertujuan mengedukasi serta membiasakan masyarakat Indonesia merawat kesehatan gigi serta memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.
BKGN ini menargetkan menjangkau 50.000 orang di 25 PDGI Cabang dan 20 rumah sakit gigi dan mulut FKG yang tersebar di 14 kota di seluruh Indonesia.
Menurut Mirah, terdapat peran serta 25 PDGI cabang di seluruh Indonesia dengan dukungan 1.250 dokter gigi yang berpartisipasi menyukseskan BKGN 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Salah satu sebabnya adalah biaya periksa yang terbilang mahal. Sementara yang lainnya, mengaku tidak merasa perlu memeriksakan diri ke dokter gigi secara rutin," kata Mirah yang juga Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk di sela-sela acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Kamis.
Berdasarkan survei Pepsodent di enam kota, 55 persen pengunjung BKGN tahun 2014 pernah mengalami sakit gigi, tetapi banyak pula yang belum pernah ke dokter gigi.
Keinginan masyarakat untuk merawat giginya ke dokter secara teratur, lanjut dia, masih rendah. Hal ini menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan layanan perawatan gigi baik di klinik maupun dokter.
Kendati demikian, survei menunjukkan perilaku hidup sehat generasi muda sudah menjadi bagian dari keseharian hidup, terlihat dari kebiasaan menyikat gigi yang sudah baik.
"Sebanyak 63 persen mengaku telah menggosok gigi sebanyak dua kali sehari, bahkan 23 persen menyikat gigi tiga kali sehari," kata dia.
Sementara itu, Mirah mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mempromosikan kepada masyarakat tentang pentingnya periksa ke dokter gigi serta kampanye soal perawatan kesehatan gigi dan mulut yang baik lewat kegiatan BKGN.
Promosi ini, kata dia, merupakan kerja sama Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).
Kegiatan ini, lanjut dia, bertujuan mengedukasi serta membiasakan masyarakat Indonesia merawat kesehatan gigi serta memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.
BKGN ini menargetkan menjangkau 50.000 orang di 25 PDGI Cabang dan 20 rumah sakit gigi dan mulut FKG yang tersebar di 14 kota di seluruh Indonesia.
Menurut Mirah, terdapat peran serta 25 PDGI cabang di seluruh Indonesia dengan dukungan 1.250 dokter gigi yang berpartisipasi menyukseskan BKGN 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015