Antarajabar.com - Kota Sukabumi, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Purwakarta memiliki Indeks Kepuasan Masyarakat tertinggi di Jawa Barat. Dari hasil Survei Kepuasan Publik Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) & Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Universitas Padjadjaran Sukabumi mendapatkan skor 100.00, Pangandaran 94.15, dan Purwakarta 93.71.

Kinerja pemerintahan ketiga daerah ini jauh melampaui daerah-daerah yang lebih populer dan secara aksesibilitas lebih baik. Daerah-daerah populer tersebut antara lain Kota Bogor (87.69), Kota Bandung (75.74), Kota Bekasi
(51.26), dan Kota Depok (37.27).

Terdapat enam dimensi yang dijadikan acuan kepuasan publik dalam survei ini. Dimensi kepemimpinan, pelayanan dasar, infrastruktur, pengelolaan sumber daya, penerapan regulasi, dan pengelolaan anggaran. Secara umum,
masyarakat Jawa Barat menilai bahwa infrastruktur adalah dimensi paling baik yang diwujudkan oleh pemimpin daerahnya.

Dari dimensi infrastruktur, Kota Banjar dan Kabupaten Purwakarta tercatat paling unggul. "Keduanya mendapat skor 3.59, jauh mengungguli Kota Bogor (3.46), Kota Bandung (3.30), dan Kota Depok (3.09)," kata Ketua PK2S FMIPA Universitas Padjadjaran Toni Toharudin, saat merilis hasil survei di Bandung, Senin (16/11/2015).

Untuk urusan pengelolaan sumber daya Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, dan Kota Tasikmalaya mendapatkan skor terbaik dengan nilai 3.45, 3.38, dan 3.35. Dalam dimensi pengelolaan Anggaran, Kabupaten Pangandaran (3.47), Kota Sukabumi (3.46), dan Kabupaten Purwakarta (3.40) pun kembali unggul dari kota dan kabupaten lain di Jawa Barat.

Di bidang pelayanan dasar Kabupaten Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Banjar, Kabupaten Purwakarta, dan Kota Tasikmalaya adalah lima besar dengan skor antara 3.57 sampai 3.36. Untuk dimensi penerapan regulasi, Kota Banjar unggul dengan skor 3.45 disusul dengan Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Purwakarta dengan skor sama 3.42.

Walikota Bandung Ridwan Kamil, yang cukup populer pun hanya menempati peringkat kedua pada dimensi kepemimpinan dengan skor 3.67. Nilainya ada di bawah Walikota Sukabumi Mohamad Muraz dengan skor 3.69. Posisi ini disusul Walikota Bogor Bima Arya (3.66), dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (3.49).

Toni mengatakan bahwa survei ini menggunakan desain *two ways stratification sampling*. Penggalian data lapangan dilakukan pada tanggal 15-31 Oktober 2015 dengan data valid sebanyak 2.445 responden. “Sampel
minimumnya sebanyak 2.401 orang, dengan *margin of error *sebesar 2%,” ujar dia.

Pewarta: Ajats

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015