Antarajabar.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Cianjur, Jabar, mencatat dari 1.031.622 penduduk usia produktif di wilayah tersebut, 153.407 orang diantaranya tidak memiliki pekerjaan.
Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Cianjur, Eman Sulaeman, di Cianjur, Minggu, mengatakan, dari total pengangguran di Cianjur, sebanyak 59.199 orang diantaranya tidak pernah bekerja sama sekali.
"Sebanyak 94.208 orang lainnya pernah bekerja, namun ada yang dipecat dan keluar dari pekerjaannya," katanya.
Menurut dia, dari total warga yang telah bekerja, 343.442 orang berada dalam sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Sementara itu, saat ini lahan pertanian Cianjur mulai berkurang, baik oleh perumahan maupun industri.
"Diperkirakan, dengan adanya penyusutan lahan pertanian angka pengangguran di bidang tersebut akan semakin banyak," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bina Kelembangaan dan Sarana Pelatihan Kerja Dinsosnakertrans Cianjur, Ahmad Ubaidillah, menuturkan, tahun ini penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan seiring berdirinya sejumlah pabrik berskala besar di wilayah tersebut.
Hingga September, ungkap dia sejumlah perusahaan itu, menjaring 10 ribu lebih pekerja, lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5 ribu.
"Ada peningkatan yang signifikan. Ini karena Cianjur mulai dilirik investor yang banyak mendirikan pabrik di Cianjur," katanya.
Menurut dia, di tahun selanjutnya penyerapan tenaga kerja akan mengalami peningkatan kembali, dimana salah satu perusahaan besar di Cianjur akan menyerap tenaga kerja hingga 30 ribu orang.
"Saya yakin dengan adanya lowongan tersebut, mereka yang menganggur akan bekerja. Belum lagi ditambah warga yang bekerja di luar kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Cianjur, Eman Sulaeman, di Cianjur, Minggu, mengatakan, dari total pengangguran di Cianjur, sebanyak 59.199 orang diantaranya tidak pernah bekerja sama sekali.
"Sebanyak 94.208 orang lainnya pernah bekerja, namun ada yang dipecat dan keluar dari pekerjaannya," katanya.
Menurut dia, dari total warga yang telah bekerja, 343.442 orang berada dalam sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Sementara itu, saat ini lahan pertanian Cianjur mulai berkurang, baik oleh perumahan maupun industri.
"Diperkirakan, dengan adanya penyusutan lahan pertanian angka pengangguran di bidang tersebut akan semakin banyak," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bina Kelembangaan dan Sarana Pelatihan Kerja Dinsosnakertrans Cianjur, Ahmad Ubaidillah, menuturkan, tahun ini penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan seiring berdirinya sejumlah pabrik berskala besar di wilayah tersebut.
Hingga September, ungkap dia sejumlah perusahaan itu, menjaring 10 ribu lebih pekerja, lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5 ribu.
"Ada peningkatan yang signifikan. Ini karena Cianjur mulai dilirik investor yang banyak mendirikan pabrik di Cianjur," katanya.
Menurut dia, di tahun selanjutnya penyerapan tenaga kerja akan mengalami peningkatan kembali, dimana salah satu perusahaan besar di Cianjur akan menyerap tenaga kerja hingga 30 ribu orang.
"Saya yakin dengan adanya lowongan tersebut, mereka yang menganggur akan bekerja. Belum lagi ditambah warga yang bekerja di luar kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015