Antarajabar.com - - Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat mendorong agar tingkat konsumsi ikan masyarakat provinsi itu bisa mencapai 31 kilogram/kapita/tahun karena hingga saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakatnya masih rendah.
"Tingkat konsumsi ikan masyarakat Jabar masih rendah yakni pada 2014, realisasi konsumsi ikan di provinsi ini hanya 24 kg/kapita/tahun. Dan untuk target nasional sendiri tingkat konsumsi ikan itu 40 kg/kapita/tahun," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat, Jafar Ismail, di Bandung, Sabtu.
Pemprov Jawa Barat, kata dia, terterus berupaya mendorong konsumsi ikan masyarakat yang saat ini masih rendah karena mengkonsumsi ikan yang kaya akan kandungan protein dapat meningkatkan kecerdasan
Ia berharap masyarakat Jawa Barat bisa mencontoh negara-negara yang punya tingkat konsumi ikan tinggi seperti Jepang yang mencapai 75 kg/kapita/tahun dan Korea 50 kg/kapita/tahun.
"Tingkat konsumsi ikan yang tinggi negara Jepang dan Korea tersebut membuat keduanya dikenal sebagai negara yang punya sumber daya manusia berkualitas," kata dia.
Menurut dia, pada dasarnya Provinsi Jabar punya potensi untuk meningkatkan konsumsi ikan mengingat produksi dan hasil tangkap ikan di wilayah ini yang sangat berlimpah.
Ia menyontohkan produksi ikan hingga semester pertama tahun 2015 mencapai 560.000 ton dengan rincian satu juta ton ikan air tawar dan 200.000 ton ikan air laut dan target produksi hingga akhir tahun ini diharapkan bisa menyentuh 1,2 juta ton.
"Sedangkan untuk produksi dan hasil tangkap Jabar sangat berlimpah tapi, kita masih kalah jauh dari Jepang dan Korea yang sudah menjadikan makan ikan sebagai sebuah kebiasaan sehari-hari," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan salah satu kendala yang dihadapi oleh pihaknya dalam meningkat tingkat konsumsi ikan masyarakatnya adalah mitos di masyarakat seperti ibu hamil yang suka makan ikan dianggap akan melahirkan bayi yang bau amis.
"Konsumsi ikan sering terhambat oleh mitos yang beredar di masyarakat, dan itu harus kita ubah karenannya kami gencar melakukan sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau mengkonsumsi ikan, baik ikan tawar atau laut," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Tingkat konsumsi ikan masyarakat Jabar masih rendah yakni pada 2014, realisasi konsumsi ikan di provinsi ini hanya 24 kg/kapita/tahun. Dan untuk target nasional sendiri tingkat konsumsi ikan itu 40 kg/kapita/tahun," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat, Jafar Ismail, di Bandung, Sabtu.
Pemprov Jawa Barat, kata dia, terterus berupaya mendorong konsumsi ikan masyarakat yang saat ini masih rendah karena mengkonsumsi ikan yang kaya akan kandungan protein dapat meningkatkan kecerdasan
Ia berharap masyarakat Jawa Barat bisa mencontoh negara-negara yang punya tingkat konsumi ikan tinggi seperti Jepang yang mencapai 75 kg/kapita/tahun dan Korea 50 kg/kapita/tahun.
"Tingkat konsumsi ikan yang tinggi negara Jepang dan Korea tersebut membuat keduanya dikenal sebagai negara yang punya sumber daya manusia berkualitas," kata dia.
Menurut dia, pada dasarnya Provinsi Jabar punya potensi untuk meningkatkan konsumsi ikan mengingat produksi dan hasil tangkap ikan di wilayah ini yang sangat berlimpah.
Ia menyontohkan produksi ikan hingga semester pertama tahun 2015 mencapai 560.000 ton dengan rincian satu juta ton ikan air tawar dan 200.000 ton ikan air laut dan target produksi hingga akhir tahun ini diharapkan bisa menyentuh 1,2 juta ton.
"Sedangkan untuk produksi dan hasil tangkap Jabar sangat berlimpah tapi, kita masih kalah jauh dari Jepang dan Korea yang sudah menjadikan makan ikan sebagai sebuah kebiasaan sehari-hari," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan salah satu kendala yang dihadapi oleh pihaknya dalam meningkat tingkat konsumsi ikan masyarakatnya adalah mitos di masyarakat seperti ibu hamil yang suka makan ikan dianggap akan melahirkan bayi yang bau amis.
"Konsumsi ikan sering terhambat oleh mitos yang beredar di masyarakat, dan itu harus kita ubah karenannya kami gencar melakukan sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau mengkonsumsi ikan, baik ikan tawar atau laut," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015