Antarajabar.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan Festival Gotrasawala 2015 yang diadakan pada 30 Oktober sampai 1 November 2015 di Kabupaten Cirebon, menjadi ajang untuk mengenalkan kesenian Jawa Barat, khususnya dari Cirebon ke kancah internasional.
        
"Seni dan budaya Jabar punya potensi luar biasa yang layak tampil di tingkat dunia. Namun, potensi seakan sirna dan tertutupi karena belum banyak dikenal secara luas," kata Deddy Mizwar, di Gedung Sate Bandung, Selasa.
        
Ia mengatakan salah satu program yang sangat penting dari Gotrasawala adalah mengundang para direktur festival dan media internasional yang bergengsi untuk datang menghadiri Gotrasawala setiap tahunnya.
        
Pada tahun ke dua (2014) strategi penyelenggaraan Gotrasawala ini telah mendapatkan hasil yang sangat penting.
         
Menurut dia, Direktur Festival OzAsia di Adelaide Australia yang diundang khusus untuk menghadiri Gotrasawala tahun lalu, pada tahun 2015 ini telah mengundang Museum Topeng Cirebon untuk memamerkan koleksinya sebagai bagian dari program festival mereka.
        
"Peminat terhadap seni topeng Cirebon ini di festival OzAsia sangat luarbiasa," katanya.
        
Ia mengatakan Gotrasawala bisa dinikmati oleh orang-orang indonesia dan luar.
        
"Tapi kita butuh tokoh dan budayawan dunia agar bisa merekomendasikan festival ini ke mata internasional. Goalnya, bagaimana mengenalkan seni dan budaya jabar ke tingkat dunia,¿ kata dia.
        
Untuk tahun ini, kata Deddy, Gotrasawala Ensemble juga di undang untuk tampil di dua festival world music terbesar di dunia, yaitu Sharq Taronalari di kota Samarkan, Uzbekistan dan Jeonju International Sori Festival di kota Jeonju, Korea.
        
Dari 69 negara Peserta Sharq Taronalari, hanya Gotrasawala Ensemble yang diliput secara luas oleh Euronews, sebuah TV berita yang paling terkemuka di eropa.
        
Penggagas dan Ketua Tim Kreatif Gotrasawala Franki Raden menyebutkan Gotrasawala Ensemble di bentuk sebagai bagian dari program festival Gotrasawala yang pertama di Bandung.
        
Anggota grup musik ini merupakan gabungan antara para pemusik tradisional Jawa Barat dengan penyanyi dan komponis terkenal dari Spanyol, Ana Alcaide.
        
Setelah bekerja-sama selama dua tahun, Gotrasawala Ensemble berhasil memproduksi sebuah album berjudul "The Tale of Pangae pada bulan April 2015".
        
Dua bulan kemudian album ini berhasil menembus Tangga Lagu-Lagu World Music di Eropa dan menduduki peringkat ke 15. Dalam sejarah perjalanan musik di negara ini, pertama kalinya sebuah grup musik Indonesia berhasil menembus Tangga Lagu-Lagu di Eropa.
        
Sampai saat ini album Gotrasawala Ensemble masih menduduki Tangga Lagu-Lagu World Music di Eropa dan bertahan selama beberapa bulan.
        
Di samping menduduki Tangga Lagu-Lagu, album Gotrasawala Ensemble juga mendapat ulasan yang baik di seluruh majalah musik paling bergengsi di Eropa seperti SONGLINES dan FROOT.

Pewarta: Ajats

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015