Antarajabar.com - Pemain terbaik dan top skorer turnamen Piala Presiden 2015, Zulham Zamrun tidak ikut dalam konvoi dan pesta kemenangan Persib Bandung yang digelar pada Minggu.
Pemain bintang "Maung Bandung" di turnamen itu harus terbang ke Pare Pare Sulawesi Selatan untuk ikut peluncuran tim Persipare Pare Pare yang akan digelar pada Minggu malam.
"Saya tidak bisa gabung dengan tim, namun tidak akan mengurangi apresiasi bagi tim dan juga bobotoh. Salam damai untuk bobotoh semua," kata Zulham.
Meski tampa Zulham, namun bobotoh dan warga Bandung tetap antusias menyambut sang juara masuk ke Kota Bandung. Ridwan Kamil memimpin langsung konvoi dan arak-arakan para pemain Persib Bandung yang dilakukan dengan menggunakan Bus Bandros dari Kota Baru Parahyangan ke Lapangan Tegalega sejauh 20 kilometer.
Hampir sepanjang jalan, rombongan Persib Bandung disambut oleh warga. Sementara itu puluhan ribu bobotoh menyemut ikut larut dalam pesta kemenangan tim Bandung itu.
Kawasan Bandung dan Cimahi membiru layaknya lautan biru oleh ribuan bobotoh dan masyarakat saat Pawai kemenangan Persib.
Sepanjang jalan-jalan Kota Bandung dan Cimahi dipadati oleh bobotoh dan masyarakat baik lewat konvoi konvoi ataupun hanya sekedar menyaksikan pemain-pemain kebanggaan Persib di sekitar jalan.
"Persib juara! Perayaan ini pesta kemenangan Bandung. Pokoknya kita buat Bandung Lautan Biru," kata Ronald salah satu bobotoh Persib yang ikut iring-iringan konvoi.
Bandung lautan biru kini kembali terulang. Kala itu tahun 2014, skuat Maung Bandung tersebut meraih gelar juara ISL 2014 dan merayakan pawai kemenangan layaknya pesta kemenangan klub sepakbola di Eropa.
Berbeda dari sebelumnya, pawai kemenangan Piala Presiden dimulai dari wilayah Barat khususnya Bandung Barat dan Kota Cimahi. Mengingat pawai kemenangan ISL diawali dari wilayah timur tepatnya dari Mapolda Jabar di.
Selain itu seakan napak tilas, karena bila Persib Juara Perserikatan kala itu diarah dari Situ Cileunca yang berlokasi di Kawasan Bandung Barat.
Warga Bandung merasakan euforia yang luar biasa dari anak kecil hingga dewasa.
"Saya dan keluarga adalah bobotoh jadi saya terbawa eforia ini. Karena saya bobotoh jadi saya harus merayakan ini dan ingin melihat semua pemain Persib," kata Ani bobotoh wanita yang ikut merayakan pawai kemenangan Persib.
Sementara itu pesta penyambutan dilakukan di Lapangan Tegalega Kota Bandung, tepatnya di depan Tugu Bandung Lautan Api. Wali Kota Bandung dan Tim Persib naik ke atas panggung yang telah disediakan.
Ridwan Kamil membawa Piala Presiden naik ke panggung dan bersama para pemain larut dalam suka cita. Para pemain juga ikut bernyanyi yang dipandu oleh Ebiet Beat A yang juga bobotoh setia Persib.
Lagu Halo Halo Bandung kembali menjadi lagi wajib para bobotoh Bandung yang terus bergema. Prosesi penyambutan juara berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Namun panggung hiburan kemenangan Persib berlangsung hingga malam hari.
Pada kesempatan itu, Tim Persib juga menerima bonus dari bobotoh yang diserahkan oleh Ridwan Kamil. Pada kesempatan itu juga digelar donasi bagi korban bencana asap di Kalimantan dan Sumatera.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Pemain bintang "Maung Bandung" di turnamen itu harus terbang ke Pare Pare Sulawesi Selatan untuk ikut peluncuran tim Persipare Pare Pare yang akan digelar pada Minggu malam.
"Saya tidak bisa gabung dengan tim, namun tidak akan mengurangi apresiasi bagi tim dan juga bobotoh. Salam damai untuk bobotoh semua," kata Zulham.
Meski tampa Zulham, namun bobotoh dan warga Bandung tetap antusias menyambut sang juara masuk ke Kota Bandung. Ridwan Kamil memimpin langsung konvoi dan arak-arakan para pemain Persib Bandung yang dilakukan dengan menggunakan Bus Bandros dari Kota Baru Parahyangan ke Lapangan Tegalega sejauh 20 kilometer.
Hampir sepanjang jalan, rombongan Persib Bandung disambut oleh warga. Sementara itu puluhan ribu bobotoh menyemut ikut larut dalam pesta kemenangan tim Bandung itu.
Kawasan Bandung dan Cimahi membiru layaknya lautan biru oleh ribuan bobotoh dan masyarakat saat Pawai kemenangan Persib.
Sepanjang jalan-jalan Kota Bandung dan Cimahi dipadati oleh bobotoh dan masyarakat baik lewat konvoi konvoi ataupun hanya sekedar menyaksikan pemain-pemain kebanggaan Persib di sekitar jalan.
"Persib juara! Perayaan ini pesta kemenangan Bandung. Pokoknya kita buat Bandung Lautan Biru," kata Ronald salah satu bobotoh Persib yang ikut iring-iringan konvoi.
Bandung lautan biru kini kembali terulang. Kala itu tahun 2014, skuat Maung Bandung tersebut meraih gelar juara ISL 2014 dan merayakan pawai kemenangan layaknya pesta kemenangan klub sepakbola di Eropa.
Berbeda dari sebelumnya, pawai kemenangan Piala Presiden dimulai dari wilayah Barat khususnya Bandung Barat dan Kota Cimahi. Mengingat pawai kemenangan ISL diawali dari wilayah timur tepatnya dari Mapolda Jabar di.
Selain itu seakan napak tilas, karena bila Persib Juara Perserikatan kala itu diarah dari Situ Cileunca yang berlokasi di Kawasan Bandung Barat.
Warga Bandung merasakan euforia yang luar biasa dari anak kecil hingga dewasa.
"Saya dan keluarga adalah bobotoh jadi saya terbawa eforia ini. Karena saya bobotoh jadi saya harus merayakan ini dan ingin melihat semua pemain Persib," kata Ani bobotoh wanita yang ikut merayakan pawai kemenangan Persib.
Sementara itu pesta penyambutan dilakukan di Lapangan Tegalega Kota Bandung, tepatnya di depan Tugu Bandung Lautan Api. Wali Kota Bandung dan Tim Persib naik ke atas panggung yang telah disediakan.
Ridwan Kamil membawa Piala Presiden naik ke panggung dan bersama para pemain larut dalam suka cita. Para pemain juga ikut bernyanyi yang dipandu oleh Ebiet Beat A yang juga bobotoh setia Persib.
Lagu Halo Halo Bandung kembali menjadi lagi wajib para bobotoh Bandung yang terus bergema. Prosesi penyambutan juara berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Namun panggung hiburan kemenangan Persib berlangsung hingga malam hari.
Pada kesempatan itu, Tim Persib juga menerima bonus dari bobotoh yang diserahkan oleh Ridwan Kamil. Pada kesempatan itu juga digelar donasi bagi korban bencana asap di Kalimantan dan Sumatera.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015