Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, telah menyalurkan 288 ribu liter air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan di wilayahnya selama periode Juni hingga November 2024.
“Bantuan ini disalurkan ke 18 desa di enam kecamatan untuk mengatasi kekurangan air bersih yang masih terjadi meskipun musim hujan telah mulai turun bulan ini,” kata Sub Koordinator Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon Juwanda di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Semburan lumpur berbau menyengat muncul di Cipanas Cirebon
Baca juga: Semburan lumpur berbau menyengat muncul di Cipanas Cirebon
Ia mengatakan BPBD telah menetapkan perpanjangan distribusi air bersih hingga akhir November ini, berdasarkan permintaan dari beberapa desa.
BPBD telah mendata bahwa jumlah warga yang membutuhkan bantuan air bersih di Kabupaten Cirebon, tercatat mencapai 14.460 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 45.864 jiwa.
Juwanda menyampaikan adapun desa di Kabupaten Cirebon yang baru mengajukan permohonan bantuan air bersih adalah Desa Kalitengah, Sinarancang dan Walahar.
"Salah satu desa yang terakhir menerima distribusi adalah Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu. Sebanyak 4.000 liter air sudah dikirimkan ke sana,” ujarnya.
Dia menjelaskan meskipun saat ini sudah memasuki musim hujan, tetapi intensitas hujan di wilayah Cirebon masih belum merata.
Atas dasar tersebut juga, BPBD Kabupaten Cirebon memperpanjang bantuan air bersih untuk memastikan kebutuhan air warga terpenuhi hingga curah hujan stabil.
“Pengalaman kami pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa bantuan air bersih masih dibutuhkan meski sudah memasuki musim hujan,” katanya.
Juwanda menambahkan sebagai langkah antisipasi menghadapi musim penghujan, BPBD telah menyiapkan regulasi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
“Peristiwa yang masuk kategori ini seperti banjir, rob, angin puting beliung, dan tanah longsor di wilayah rawan bencana,” ucap dia.
Baca juga: BPBD Kabupaten Cirebon masih data kerusakan bangunan akibat angin kencang
Baca juga: BPBD Kabupaten Cirebon masih data kerusakan bangunan akibat angin kencang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024