Antarajabar.com - Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat menyatakan, proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan layang (fly over) Kopo, Bandung, hingga saat ini sudah mencapai 60 persen.
        
"Tanah (pembebasan lahan) posisinya 60 persen. Tapi, sebetulnya  20 persen lagi sudah dibebaskan (tanah milik negara/pemerintah," kata Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M Guntoro, ketika dihubungi melalui telepon, Minggu.
        
Pihaknya mengakui bahwa pembebasan lahan untuk jalan layang yang dicanangkan untuk memecah kemacetan di wilayah Kopo tersebut bukanlah hal yang mudah.
        
"Kendalanya itu adalah kepemilikan lahan, jadi punya pemerintah ditagihkan dan itu harus ada sertifikatnya," kata dia.
        
Menurut dia, "Fly Over" Kopo yang dibangun di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung ini akan memiliki panjang sekitar 800 meter.
        
"Itu 800 meteran panjangnya, untuk anggaran Rp150 miliar untuk fisiknya lahan sama Rp150 miliar juga, oleh provinsi tanah seluruhnya full provinsi. Bukan dari kota. Kan infonya ada yg bilang tanah dari kota, tidak ada, seluruhnya dari provinsi," kata dia.
        
Rencananya proses pembebasan lahan pembangunan Fly Over Kopo ini akan selesai pada tahun 2016.
        
Selain di wilayah Kopo, jalan layang juga akan dibangun di wilayah Buahbatu dan Ujung Berung Kota Bandung.
        
"Tapi untuk sekarang ini, kita fokuskan di Fly Over Kopo dulu saja," kata Guntoro.


   

Pewarta: Ajats

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015