Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana APBD sebesar Rp50 miliar per tahun untuk membiayai berbagai riset guna mempercepat laju pembangunan daerah, kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Deny Juanda.
"Pemprov akan memberikan dana penelitian Rp50 miliar per tahun, ini dikarenakan salah satu yang meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah kita adalah perguruan tinggi, terutama swasta," kata Deny Juanda di Bandung, Jumat.
Penelitian yang dianggap berpengaruh, kata Deny, akan memperoleh penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Akan ada Anugerah Inovasi Jawa Barat untuk karya-karya besar para peneliti di mana hadiahnya dapat kembali digunakan untuk melanjutkan penelitian," kata dia.
Di samping dana penelitian, ia mengakatan, Jawa Barat juga akan menggelontorkan dana hingga ratusan miliar rupiah untuk program beasiswa.
"Permasalahan saat ini kan kebanyakan beasiswa hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu, daerah kita akan mengalokasikan dana beasiswa ratusan miliar untuk 80 persen siswa tidak mampu dan 20 persen bagi siswa berprestasi," kata dia.
Perguruan tinggi, kata Deni, adalah salah satu pilar penting penyokong kemajuan pembangunan suatu daerah.
"Maka dari itu Pemprov Jawa Barat ingin meningkatkan kolaborasi pemerintah daerah dengan dunia kampus, dunia usaha dan komunitas," kata dia.
Bentuk-bentuk kolaborasi tersebut, ia mengatakan, selain bantuan dana penelitian dan beasiswa juga akan dibangun melalui Pusat Kajian Jawa Barat yang ia harapkan dapat muncul di setiap universitas di provinsi ini.
"Diharapkan nanti dapat dibentuk Pusat Kajian Jawa Barat agar perguruan tinggi dapat memetakan permasalahan-permasalahan yang terdapat di daerah sekitar mereka dan dicarikan solusinya," kata dia.
Ia juga mengatakan, sejumlah program pokok pembangunan Jawa Barat menuju provinsi termaju di Indonesia tahun 2025 salah satunya menyangkut kolaborasi pendidikan.
Pihaknya mendorong agar minimal 30 persen tugas akhir mahasiswa Jabar menghasilkan solusi atas kendala dan problematika di provinsi ini.
Di samping itu, target lainnya, kata dia, adalah dengan mengajak mahasiswa untuk aktif mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, aktif dalam kolaborasi riset dengan perguruan tinggi, hingga mencetak lulusan yang terlatih dalam kewirausahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Pemprov akan memberikan dana penelitian Rp50 miliar per tahun, ini dikarenakan salah satu yang meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah kita adalah perguruan tinggi, terutama swasta," kata Deny Juanda di Bandung, Jumat.
Penelitian yang dianggap berpengaruh, kata Deny, akan memperoleh penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Akan ada Anugerah Inovasi Jawa Barat untuk karya-karya besar para peneliti di mana hadiahnya dapat kembali digunakan untuk melanjutkan penelitian," kata dia.
Di samping dana penelitian, ia mengakatan, Jawa Barat juga akan menggelontorkan dana hingga ratusan miliar rupiah untuk program beasiswa.
"Permasalahan saat ini kan kebanyakan beasiswa hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu, daerah kita akan mengalokasikan dana beasiswa ratusan miliar untuk 80 persen siswa tidak mampu dan 20 persen bagi siswa berprestasi," kata dia.
Perguruan tinggi, kata Deni, adalah salah satu pilar penting penyokong kemajuan pembangunan suatu daerah.
"Maka dari itu Pemprov Jawa Barat ingin meningkatkan kolaborasi pemerintah daerah dengan dunia kampus, dunia usaha dan komunitas," kata dia.
Bentuk-bentuk kolaborasi tersebut, ia mengatakan, selain bantuan dana penelitian dan beasiswa juga akan dibangun melalui Pusat Kajian Jawa Barat yang ia harapkan dapat muncul di setiap universitas di provinsi ini.
"Diharapkan nanti dapat dibentuk Pusat Kajian Jawa Barat agar perguruan tinggi dapat memetakan permasalahan-permasalahan yang terdapat di daerah sekitar mereka dan dicarikan solusinya," kata dia.
Ia juga mengatakan, sejumlah program pokok pembangunan Jawa Barat menuju provinsi termaju di Indonesia tahun 2025 salah satunya menyangkut kolaborasi pendidikan.
Pihaknya mendorong agar minimal 30 persen tugas akhir mahasiswa Jabar menghasilkan solusi atas kendala dan problematika di provinsi ini.
Di samping itu, target lainnya, kata dia, adalah dengan mengajak mahasiswa untuk aktif mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, aktif dalam kolaborasi riset dengan perguruan tinggi, hingga mencetak lulusan yang terlatih dalam kewirausahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015