Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendistribusikan bantuan sebanyak 325 ton benih padi untuk 797 kelompok tani dalam rangka meningkatkan swasembada pangan menjelang musim tanam yang bertepatan dengan memasukinya musim hujan.

"Dinas Pertanian tahun 2024 telah mendistribusikan kebutuhan benih padi untuk meningkatkan swasembada pangab di Garut sebanyak 325 ton," kata Kepala Dispertan Kabupaten Garut Haeruman di Garut, Senin.

Ia menuturkan bantuan benih padi itu merupakan program yang diusulkan dari petani kepada Kementerian Pertanian tahun anggaran 2024 yang saat ini pada September dan Oktober sudah selesai didistribusikan kepada petani.

Program bantuan benih itu, kata dia, diberikan kepada 797 kelompok tani tersebar di 343 desa untuk kebutuhan luas lahan sekitar 13 ribu hektare yang saat ini sudah siap melakukan tanam setelah melewati musim kemarau.

"Sekarang sudah mulai musim tanam, meski kondisi hujan belum merata, dan bantuan benih itu sudah bisa digunakan untuk meningkatkan swasembada pangan," katanya.

Ia menyampaikan bantuan benih padi itu diberikan dengan sasaran kepada petani yang lahannya pernah dilanda kekeringan, dan lahan produktif lainnya yang diusulkan sebelumnya untuk membantu meringankan beban biaya tanam.

"Bantuan ini dari Kementan, dasarnya ada usulan dari petani yang terdampak kekeringan dan lainnya untuk meningkatkan produktivitas, dan kualitas benih, khusunya untuk padi," katanya.
Ia menambahkan, Kementan melalui Dispertan Garut juga memberikan bantuan benih padi varietas biofortifikasi atau benih yang sudah melewati proses agar memiliki kaya gizi untuk program penanganan stunting.

Bantuan benih itu, kata dia, disebar kepada kelompok tani untuk ditanam di luas areal lahan pertanian seluas 1.730 hektare tersebar di sejumlah kecamatan, berikut diberikan bantuan pestisida dan juga pupuk.

"Bantuan benih padi untuk penanganan stunting ini paket lengkap, diberikan pestisida, pupuk juga, semua sudah tuntas diberikan," katanya.

Ia menambahkan bantuan benih padi kepada petani dari pemerintah itu harus dimanfaatkan dengan baik, dan tidak ada lagi alasan tidak bisa menanam, karena pemerintah juga sudah menyiapkan program bantuan pengadaan air melalui pompanisasi maupun pembangunan sumur.

Petugas dari Dispertan Garut, kata dia, akan melakukan pengawasan langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan sudah diterima oleh petani dan digunakannya dengan baik untuk ditanam.

"Kelompok tani wajib mengaplikasikannya sesuai dengan peruntukkannya, dan ada laporan penerapannya," kata Haeruman.


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024