Sedikitnya 67 warga Israel terluka, termasuk empat di antaranya dalam kondisi kritis akibat serangan drone Hizbullah di Haifa, kota di Israel utara, menurut Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu (13/10).

Surat kabar harian Israel Hayom juga melaporkan bahwa sejumlah besar warga Israel mengalami luka-luka akibat ledakan drone di Kota Binyamina di Haifa.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok Hizbullah Lebanon memastikan bahwa mereka meluncurkan sejumlah drone (pesawat tak berawak) ke kamp pelatihan Brigade Golani di Binyamina, selatan Haifa.

Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa Angkatan Darat Israel telah membuka penyelidikan terhadap kegagalan aktivasi sirine ketika drone tersebut memasuki wilayah Israel.

Menurut surat kabar harian Hayom Israel, warga di Haifa dan daerah sekitarnya, termasuk permukiman Kiryat, mendengar ledakan tanpa aktivasi sirine.

Peristiwa itu terjadi ketika Israel meningkatkan serangan udara besar-besaran ke seluruh Lebanon sejak 23 September untuk melawan apa yang mereka klaim sebagai sasaran Hizbullah.

Serangan udara itu telah menewaskan sedikitnya 1.437 orang, melukai lebih dari 4.123 lainnya, dan menyebabkan lebih dari 1,34 juta orang menjadi pengungsi.

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi setahun perang lintas batas Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan Israel ke Jalur Gaza.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan 42.200 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak aksi serangan lintas batas Hamas ke Israel 7 Oktober 2023.
Meski mendapat peringatan internasional bahwa serangan Israel di Gaza dan Lebanon dapat menyebabkan Timur Tengah di ambang perang regional,  Tel Aviv tetap meluaskan konflik dengan menyerang Lebanon selatan pada 1 Oktober 2024. 


Kejahatan perang Israel

Kecaman terus mengalir atas serangan Israel baru-baru ini terhadap Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL), yang telah melukai sejumlah anggota pasukan penjaga perdamaian di bagian selatan negara Arab tersebut.

"Serangan kepada pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional dan bisa jadi kejahatan perang," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan sebagaimana  dikutip juru bicaranya Stephane Dujarric pada Minggu malam (13/10).

"Personel UNIFIL dan sejumlah posisi penempatannya tidak boleh menjadi sasaran," kata Dujarric mengacu pada pasukan internasional yang memakai helm biru tersebut.

Dia juga menambahkan bahwa "dalam insiden sangat mengkhawatirkan yang terjadi hari ini (Minggu), gerbang masuk posisi PBB juga sengaja diterabas oleh kendaraan lapis baja Israel."

Setidaknya lima pasukan penjaga perdamaian telah terluka dalam beberapa hari terakhir akibat serangan Israel di Lebanon selatan.

Pada Sabtu (12/10), 40 negara yang berkontribusi dalam misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon mengeluarkan pernyataan bersama, mengutuk serangan Israel terhadap misi tersebut dan menyerukan penyelidikan atas insiden yang terjadi.

Spanyol, Prancis dan Italia telah mengecam serangan tersebut sebagai "tidak dapat dibenarkan." Pada Jumat (11/10), Presiden AS Joe Biden juga mengatakan bahwa dia telah mendesak Israel agar berhenti menargetkan pasukan penjaga perdamaian.
Sementara itu, Turki mengatakan serangan Israel terhadap UNIFIL merupakan ekspresi dari kebijakan pendudukan Netanyahu di Lebanon.

Peran pasukan penjaga perdamaian PBB sangat penting, terutama mengingat fakta bahwa Israel berupaya memperluas perang di kawasan tersebut, kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Turki juga menambahkan bahwa Dewan Keamanan PBB harus mencegah serangan terhadap pasukan yang berafiliasi dengan badan dunia tersebut.

UNIFIL, misi sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara yang dibentuk setelah invasi Israel ke Lebanon pada 1978, menuduh militer Israel "sengaja" menembaki posisinya.

Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu meminta Guterres pada Minggu (13/10) untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian keluar dari "jalur bahaya", dengan mengeklaim Hizbullah menggunakan UNIFIL sebagai "perisai manusia".

UNIFIL telah menolak untuk meninggalkan posisi mereka.


Sumber: Anadolu-IRNA-OANA

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Media: Serangan drone Hizbullah melukai 67 warga Israel di Haifa

Pewarta: Katriana

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024