Antarajabar.com - Badan pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat, meminta mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil (OMS) berkontribusi dalam mengawasi setiap tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota 2015.

"Dengan dilakukannya pengawasan secara bersama-sama, maka akan melahirkan pemimpin yang berkualitas serta setiap kecurangan yang dilakukan pasangan calon dapat diminimalisir," kata Ketua Bawaslu Jawa Barat Harminus Koto di Cianjur, Kamis.  

Untuk melakukan hal tersebut, ungkap dia, pihaknya menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif pemilihan bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota di salah satu hotel berbintang di Cipanas, yang diikuti OMS dan mahasiswa se Cianjur.

Dia mengatakan, sosialisasi tersebut, bertujuan untuk meningkatkan partisipatif pengawasan dan membuat gerakan tendensius dengan berpihak pada warga. "Kita harus membuat gerakan pengawasan dalam pilbup, tapi bukan melakukan gerakan kontradiktif," katanya.

Dia menjelaskan, pengawasan yang melibatkan mahasiswa dan OMS ini diharapan dapat memberikan konstribusi yang paling besar, dimana mahasiswa dan OMS harus peduli dan mengawasi setiap tahapan pilbup.

"Seluruh tahapan pilbup harus kita awasi bersama, contohnya dalam mengawasi pemasangan alat peraga pemilu, kalau ada yang melanggar bisa berinisiatif untuk mencopot," katanya.

Dengan pengawasan secara bersama-sama dalam pilbup ini, menurut dia, bisa melahirkan pemimpin yang berkualitas dan mampu mengembangkan pembangunan di wilayahnya masing-masing. Namun jika sebaliknya, maka akan lahir pemimpin yang tidak baik atau tidak mampu mengembangkan daerahnya.

 "Awasi bersama-sama pelaksanaan pilbup dan pemilihan wali kota dan wakil wali kota ini, jika terjadi pelanggaran segera laporkan karena ini merupakan tugas kita bersama bukan hanya petugas Bawaslu atau panwascam maupun PPL yang jumlahnya terbatas," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015