Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu, ditutup melemah di tengah kontraksi Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia.
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah tergelincir 62 poin atau 0,41 persen menjadi Rp15.268 per dolar AS, dari sebelumnya sebesar Rp15.206 per dolar AS.
"S&P Global melaporkan Purchasing Manager's Index manufaktur Indonesia masih terkontraksi di bawah 50, yakni berada di level 49,2 pada September 2024, meskipun indeks aktivitas manufaktur tersebut mengalami peningkatan tipis dari bulan sebelumnya 48,9," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan, di Jakarta, Rabu.
Ibrahim menuturkan lesunya kondisi manufaktur tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain, seperti China dan Australia yang juga masuk di zona kontraksi.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara juga ambruk. PMI manufaktur Vietnam misalnya, anjlok dari 52 ke 47. Tak hanya Vietnam, beberapa negara di Eropa juga mengalami keadaan yang serupa, meski tak separah Vietnam.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara juga ambruk. PMI manufaktur Vietnam misalnya, anjlok dari 52 ke 47. Tak hanya Vietnam, beberapa negara di Eropa juga mengalami keadaan yang serupa, meski tak separah Vietnam.
Meski PMI manufaktur Indonesia masih di zona kontraksi, kondisinya mulai membaik. Hal ini menunjukkan optimisme pelaku usaha dalam negeri mulai tumbuh dibandingkan beberapa bulan lalu.
Masih lesunya sektor manufaktur RI disebabkan kondisi makro ekonomi global yang sedang lesu pada September, sehingga perusahaan tentunya menanggapi dengan mengurangi aktivitas pembelian dan memilih menggunakan inventaris guna menjaga biaya serta efisiensi pengoperasian dengan sangat ketat.
Dalam laporan S&P Global disebutkan bahwa pengoperasian di perekonomian sektor manufaktur Indonesia masih pada laju penurunan pada September yang menggambarkan penurunan lebih lanjut pada output dan permintaan baru. Inventaris gudang pun terlihat sedikit naik, sementara perusahaan mengurangi aktivitas pembelian menanggapi permintaan pasar yang turun.
Di sisi eksternal, kekhawatiran konflik di Timur Tengah dapat berubah menjadi perang yang lebih luas, setelah Iran menembakkan rudal balistik ke Israel. Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa, kata Israel, sebagai balasan atas kampanye Israel terhadap sekutu Hizbullah Teheran di Lebanon.
Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan penuh AS untuk Israel, sekutu lamanya, dan Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan di Timur Tengah pada hari Rabu.
Masih lesunya sektor manufaktur RI disebabkan kondisi makro ekonomi global yang sedang lesu pada September, sehingga perusahaan tentunya menanggapi dengan mengurangi aktivitas pembelian dan memilih menggunakan inventaris guna menjaga biaya serta efisiensi pengoperasian dengan sangat ketat.
Dalam laporan S&P Global disebutkan bahwa pengoperasian di perekonomian sektor manufaktur Indonesia masih pada laju penurunan pada September yang menggambarkan penurunan lebih lanjut pada output dan permintaan baru. Inventaris gudang pun terlihat sedikit naik, sementara perusahaan mengurangi aktivitas pembelian menanggapi permintaan pasar yang turun.
Di sisi eksternal, kekhawatiran konflik di Timur Tengah dapat berubah menjadi perang yang lebih luas, setelah Iran menembakkan rudal balistik ke Israel. Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa, kata Israel, sebagai balasan atas kampanye Israel terhadap sekutu Hizbullah Teheran di Lebanon.
Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan penuh AS untuk Israel, sekutu lamanya, dan Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan di Timur Tengah pada hari Rabu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kus rupiah melemah di tengah kontraksi PMI manufaktur Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024