Berbagai peristiwa ekonomi diberitakan oleh Kantor Berita ANTARA pada Kamis (26/9), mulai dari faktor mahalnya harga beras hingga estimasi potensi penerimaan pasir laut.

Berikut rangkuman berita ekonomi kemarin yang layak disimak pagi ini.


Presiden sebut harga beras di RI dinilai mahal dipicu harga skema FOB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal harga beras di Indonesia yang dinilai mahal, dan mengatakan hal itu dipicu oleh harga beras impor yang dihitung dengan skema free on board atau FOB.

Baca selengkapnya di sini

Menteri AHY jamin sertifikat elektronik bisa jadi agunan kredit bank

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjamin sertifikat tanah elektronik bisa menjadi agunan untuk mengambil kredit di bank.

Baca selengkapnya di sini

Mendag: Rencana pemindahan pelabuhan diteruskan ke pemerintahan baru

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan rencana pemindahan pelabuhan masuk barang impor ke wilayah timur Indonesia akan dilimpahkan kepada pemerintahan baru.

Baca selengkapnya di sini


Kemenkeu jelaskan potensi PNBP pasir laut yang capai triliunan rupiah

Direktur Penerimaan Bukan Pajak Kementerian/Lembaga Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wawan Sunarjo mengatakan, potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pemanfaatan pasir laut mencapai Rp2,5 triliun per 50 juta meter kubik (m3).

Baca selengkapnya di sini 

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarin, faktor harga beras mahal hingga perhitungan ekspor pasir laut

Pewarta: Imamatul Silfia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024