Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan tahapan verifikasi data kerusakan rumah warga akibat dilanda gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5.0 di Garut, sebelum nanti diberikan bantuan perbaikan dari pemerintah.

"Masih dilaksanakan verifikasi data, sudah 70 persen," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Senin.

Ia menuturkan, tim dari BPBD Garut dan instansi terkait lainnya sudah diterjunkan ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi rumah warga yang terdampak kerusakan akibat gempa bumi pada Rabu (18/9).

Verifikasi data kerusakan itu, kata dia, ditargetkan satu hari ini selesai, kemudian akan melakukan tahapan berikutnya, sehingga saat ini masih belum melaksanakan perbaikan rumah yang rusak.

"Insyaallah hari ini selesai, untuk bantuan perbaikan belum dilaksanakan," katanya.

Ia menyampaikan kondisi daerah yang terdampak gempa bumi di Garut dalam kondisi terkendali, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum, kemudian masyarakat yang rumahnya rusak, sementara mengungsi ke rumah saudara dan warga setempat.

Ia memastikan, masyarakat korban gempa tidak ada yang mengungsi di luar atau tenda darurat, semuanya mengungsi secara mandiri, meski begitu semua kebutuhan dasarnya tetap dipenuhi selama status tanggap darurat.
"Tidak ada yang mengungsi secara di luar, tapi lebih ke arah pengungsian mandiri dengan dia bertempat di keluarganya masing-masing, tapi kebutuhan dasarnya kita support," katanya.

Ia menyebutkan, data awal jumlah kerusakan akibat gempa bumi itu sebanyak 1.237 rumah tersebar di enam kecamatan, data itu yang saat ini sedang diverifikasi sebelum nanti diusulkan ke BNPB untuk mendapatkan bantuan stimulan.

"Untuk kerugian belum, ini masih dalam perhitungan ya," katanya.



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024