Antarajabar.com - Tim juri Festival Film Bandung (FFB) XXVIII/2015 mengedepankan kriteria penilaian terhadap film yang bisa menjadi tontonan rakyat, kata Ketua Panitia FFB 2015 Eddy D Iskandar di Bandung, Rabu.
"Standard penilaian FFB masih sama dengan festival film Tahun 2014, namun film yang bisa menjadi tontonan rakyat mendapat penilaian khusus di sini," kata Eddy D Iskandar di Bandung, Rabu.
Dia mengatakan, tontonan rakyat yakni film yang identik dengan cerita-cerita rakyat di setiap daerah di Indonesia seperti di Bandung dengan film cerita "Lutung Kasarung." Film tersebut merupakan film rakyat yang pertama ada di Indonesia dan untuk penilaian festival film kali ini yakni film-film yang merakyat.
"Tujuan adanya festival 2015 ini diantaranya mengajak seluruh daerah di Indonesia khususnya Bandung untuk menjunjung film-film cerita khas daerahnya," katanya.
Terdapat ratusan film yang telah disaring termasuk film-film yang tayang di bioskop dengan kategori film, sinetron serial dan FTV yang dimasukkan dalam nominasi, FFB menyebutnya dengan "terpuji" bagi pemenang. Selain itu ada pula nominasi dengan segala unsur yang terlibat dalam penggarapan film tersebut.
"Ada lebih dari tiga ratus sinetron yang kita saring dengan nominasi-nominasi tertentu yang sama seperti Festival Film Bandung tahun lalu," katanya.
Selain nominasi film terpuji ada pula nominasi pemeran pria dan wanita terpuji, pemeran pembantu pria dan wanita terpuji, sutradara terpuji, penulis skenario terpuji, penata editor terpuji, penata kamera terpuji, penata artistik terpuji, penata musik terpuji, sinetron serial terpuji, pemeran pria dan wanita sinetron setial terpuji, pemeran pria dan wanita FTV terpuji dan sutradara film FTV.
"Pengumuman nominasi akan digelar pada Kamis (6/8) di Cibinong, Bogor, Jawa Barat dalam rangkaian acara "inbox" sementara pengumuman puncak akan dilaksanakan pada Sabtu (12/9) di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Kota Bandung," katanya.
Film omnibus yang menggabungkan beberapa film rencananya akan digencarkan pada festival film Bandung XXVIII/2015, namun tidak sejalan semestinya karena hingga saat ini hanya ada segelintir film omnibus yang baru disaring.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Standard penilaian FFB masih sama dengan festival film Tahun 2014, namun film yang bisa menjadi tontonan rakyat mendapat penilaian khusus di sini," kata Eddy D Iskandar di Bandung, Rabu.
Dia mengatakan, tontonan rakyat yakni film yang identik dengan cerita-cerita rakyat di setiap daerah di Indonesia seperti di Bandung dengan film cerita "Lutung Kasarung." Film tersebut merupakan film rakyat yang pertama ada di Indonesia dan untuk penilaian festival film kali ini yakni film-film yang merakyat.
"Tujuan adanya festival 2015 ini diantaranya mengajak seluruh daerah di Indonesia khususnya Bandung untuk menjunjung film-film cerita khas daerahnya," katanya.
Terdapat ratusan film yang telah disaring termasuk film-film yang tayang di bioskop dengan kategori film, sinetron serial dan FTV yang dimasukkan dalam nominasi, FFB menyebutnya dengan "terpuji" bagi pemenang. Selain itu ada pula nominasi dengan segala unsur yang terlibat dalam penggarapan film tersebut.
"Ada lebih dari tiga ratus sinetron yang kita saring dengan nominasi-nominasi tertentu yang sama seperti Festival Film Bandung tahun lalu," katanya.
Selain nominasi film terpuji ada pula nominasi pemeran pria dan wanita terpuji, pemeran pembantu pria dan wanita terpuji, sutradara terpuji, penulis skenario terpuji, penata editor terpuji, penata kamera terpuji, penata artistik terpuji, penata musik terpuji, sinetron serial terpuji, pemeran pria dan wanita sinetron setial terpuji, pemeran pria dan wanita FTV terpuji dan sutradara film FTV.
"Pengumuman nominasi akan digelar pada Kamis (6/8) di Cibinong, Bogor, Jawa Barat dalam rangkaian acara "inbox" sementara pengumuman puncak akan dilaksanakan pada Sabtu (12/9) di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Kota Bandung," katanya.
Film omnibus yang menggabungkan beberapa film rencananya akan digencarkan pada festival film Bandung XXVIII/2015, namun tidak sejalan semestinya karena hingga saat ini hanya ada segelintir film omnibus yang baru disaring.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015