Penjabat Bupati Subang Imran meminta seluruh camat di daerahnya untuk meningkatkan koordinasi dalam menghadapi kemungkinan terjadinya beragam bencana alam pada musim kemarau.

"Semua pihak harus bergerak, organisasi perangkat daerah hingga pemerintah kecamatan, harus saling berkoordinasi dalam menghadapi potensi terjadinya bencana alam," kata Imran, di Subang, Jawa Barat, Selasa.

Ia mengatakan bahwa beragam bencana berpotensi terjadi di wilayah Subang pada musim kemarau, di  antaranya bencana kebakaran lahan dan hutan, kekeringan yang mengakibatkan warga kesulitan air bersih, kekeringan yang mengakibatkan petani tidak bisa mengairi areal sawahnya, dan lain-lain.

"Jadi saya mengimbau para camat segera meningkatkan koordinasi ke organisasi perangkat daerah terkait, serta ke instansi lain di tingkatannya," kata dia.

Penjabat Bupati mengakui bahwa upaya menyiasati kekeringan yang menyerang areal persawahan di daerahnya masih belum maksimal, sehingga perlu ditingkatkan lagi agar petani bisa mudah mendapatkan air untuk mengairi areal sawahnya.

Sesuai dengan catatan Dinas Pertanian Subang, kekeringan sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir akibat berkurangnya pasokan air untuk sektor pertanian pada musim kemarau.

Ada sekitar 2.000 hektare areal persawahan yang mengalami kekeringan. Sebagian besar tersebar di sejumlah daerah Pantura Subang, seperti di wilayah Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Blanakan.

"Melihat dampak besar dari kekeringan pada sektor pertanian, saya meminta kepada para camat untuk memvalidasi data areal yang terdampak," katanya.
 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024