Direktur Utama atau CEO PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengungkapkan ASEAN Railway Conference (ARCEO's) ke-44 diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, karena berbagai alasan, salah satunya keberadaan kereta cepat Whoosh.

Didiek mengatakan bahwa selain menjadi pusat komando perusahaan kereta api satu-satunya di Indonesia, Bandung juga merupakan terminasi atau pemberhentian terakhir kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kereta api Indonesia ini barometer utama di negara anggota ASEAN. Dan kereta cepat Whoosh juga menjadi kebanggaan ASEAN. Makanya diselenggarakan di Bandung. Dan nanti bisa naik semua peserta pada moda transportasi tersebut," kata Didiek di sela konferensi, di Bandung, Selasa.

Didiek menjelaskan bahwa konferensi yang menghadirkan operator kereta api di ASEAN ini, merupakan acara rutin dua tahunan dan pada 2024 ini terpilihlah Indonesia sebagai tuan rumah, yang menurutnya berbarengan dengan momentum tahun kedua beroperasinya dua infrastruktur perkeretaapian nasional.

"Ini bertepatan dengan (tahun kedua) kereta api cepat Whoosh Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek yang beroperasi dari Dukuh Atas ke Cawang Bekasi Timur dan ke arah Cibubur. Di samping itu, arti penting kita di kegiatan ini, antara operator kereta api ini saling sharing pengalaman kita di dalam membangun transportasi kereta api," ujarnya pula.

Di lokasi yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan dirinya sangat bahagia dan bangga bahwa Indonesia bisa menjadi barometer terutama berkaitan perkeretaapian. Bahkan saat ini angkutan masal perkotaan juga telah bertumbuh secara masif dan memberi manfaat besar bagi masyarakat.

"Oleh karenanya melalui kegiatan ini, kita mengajak negara anggota ASEAN untuk bersama-sama mengembangkan angkutan massal perkotaan khususnya yang berbasis rel. Kita tahu bersama kebanggaan kita kereta cepat Whoosh itu menjadi buah bibir, bukan di tanah air saja tapi di ASEAN, bahkan di Eropa. Kemudian ada MRT yang kini terus dikembangkan jalur barat dan timur, terus LRT di Palembang dan Jakarta, dan terbaru Autonomous Rail Transit di IKN," ujarnya.
Berkaitan dengan majunya penggunaan dari kereta api ini, Budi menekankan pemerintah juga tidak ingin hanya jadi user saja, tetapi juga sebagai produsen dengan fungsi yang ditingkatkan karenanya hadir dalam acara tersebut berbagai industri perkeretaapian termasuk INKA.

"Kota-kota besar di Indonesia itu masih belum maksimal menggunakan angkutan massal. Jakarta, banyak yang senang tapi belum maksimal, oleh karenanya ini PR buat kita untuk mengembangkan. Kita yakin apa yang dilakukan ini membuat kekompakan dari ASEAN ini bertambah dan kita mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujarnya.

ARCEO’s Conference ke-44 ini diikuti oleh delapan operator kereta se-Asia Tenggara, meliputi:
1. Keretapi Tanah Melayu (Malaysia) yang dipimpin oleh YBhg Datuk Mohd Rani Hisham Samsudin selaku GCEO.
2. Vietnam Railways (Vietnam) yang dipimpin oleh Hoang Gia Kanh selaku General Director-Head of Delegation.
3. Ministry of Public Works and Transport (Kamboja) yang dipimpin oleh Ray Rom selaku Director of Railway Department.
4. Lao National Railways (Laos) yang dipimpin oleh Daochinda Siharath selaku Managing Director.
5. Philippine National Railways (Filipina) yang dipimpin oleh Atty. Celeste D. Lauta selaku General Manager.
6. Myanma Railways (Myanmar) yang dipimpin oleh Nyi Nyi Swe selaku General Manager (Planning & Admin) (CEO).
7. State Railway of Thailand (Thailand) yang dipimpin oleh Anan Phonimdang selaku Deputy Governor.
8. PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Indonesia) yang dipimpin oleh Didiek Hartyanto selaku Direktur Utama.

Adapun rangkaian acara ARCEO's Conference meliputi CEO Meeting, kegiatan sosial penanaman pohon, sharing session dengan jajaran pakar, memperkenalkan Bandung sebagai kota wisata terhubung KAI, Benchmarking Station, memperkenalkan Whoosh, Compartment Suites, Dining on Train, dan LRT Jabodebek.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PT KAI: ARCEO’S Conference ke-44 di Bandung karena ada kereta Whoosh

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024