Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jawa Barat (Jabar) menyelenggarakan Mumtaz Festival dan West Java Modest Fashion (WJMF) 2024, sebagai usaha untuk memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri kreatif utamanya fashion semakin berkembang.
Pelaksana Harian (Plh) Asda 1 Setda Provinsi Jabar Dodo Suhendar mengatakan dua acara yang digelar pada 30 Agustus 2024 sampai dengan 1 September 2024 di Masjid Raya Al-Jabbar ini, merupakan agenda tahunan yang pada tahun ini, bisa menggeliatkan ekonomi masyarakat, serta mengangkat industri fashion gaya tertutup (modest fashion) Jabar ke tingkat lebih tinggi.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar minta Bobocabin Sukawana gandeng UMKM-Budaya lokal
"Meningkatkan modest di Indonesia dari Jabar. Kemudian menggeliatkan ekonomi masyarakat, dan utamanya menyangkut serapan tenaga kerja di mana seperti diketahui Jabar masih tinggi pengangguran terbukanya, maka UMKM dikembangkan agar semakin banyak dan semakin naik kelas sehingga masyarakat punya akses pekerjaan dan usaha," kata Dodo, di Masjid Al Jabbar, Jumat petang.
Di lokasi yang sama, Kepala Diskuk Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan pihaknya menargetkan bisa menciptakan nilai transaksi Rp5 miliar selama tiga hari, baik tunai maupun nontunai.
"Di sana, selain traffic yang ada, kami buat traffic baru. Tahun ini kami tambah modest mudah-mudahan bisa tercapai," ujarnya lagi.
Dalam acara itu, ada lebih dari 100 stan yang diisi oleh 27 kabupaten/kota di Jabar yang diisi tidak hanya satu UMKM binaan, tapi sampai lima.
"Ada lebih dari 1.000 UMKM setelah melalui kurasi. Ini sekalian evaluasi, kita ingin lihat apakah menghasilkan omzet apa gimana karena indikator kita UMKM naik kelas satu omzet. Sebelum dan sesudah dibina, sampai cakupan pemasaran, tenaga kerja," ujarnya.
Kemudian dengan adanya WJMF 2024, kata Rachmat lagi, juga menyukseskan pencanangan Indonesia menjadi pusat produksi fashion dunia, mengingat yang yang paling menunjang Indonesia adalah Jabar.
"Makanya selama besok kita ajak seluruh stakeholders untuk sadar bagaimana buat rencana lima tahun ke depan. Nanti tempatnya juga di dalam masjid. Ini bisa jadi sarana untuk promosi. Masa Malaysia nomor dua pengekspor modest padahal barang dari jabar, dari Soreang, Tegal Gubug yang mereka branding ulang," ujarnya pula.
Harapan Jadi Kiblat Fashion
Dalam gelaran WJMF 2024 tersebut, sebanyak 18 fashion brand asal Jawa Barat menampilkan koleksi busana bergaya tertutupnya yang dirancang oleh designernya masing-masing.
Kegiatan ini dibalut dalam bentuk fashion show dan diskusi mengenai prospek bisnis modest fashion, dengan tujuan agar produk Jabar sektor ini bisa menasional bahkan mendunia.
Salah satu peserta WJMF 2024, Zahrotul Jannah, mengatakan kegiatan ini berperan dalam memperkenalkan berbagai produk fashion karyanya kepada berbagai pihak.
"Kami berharap agar Jawa Barat bisa segera menjadi kiblat modest fashion dunia. Memang membutuhkan effort, tapi kami pikir Jawa Barat sudah memiliki modal utamanya berupa berbagai produksi modest fashion," kata Zahro yang merupakan pemilik bisnis sekaligus perancang pada brand Ulayya ini.
Ia mengatakan banyak produk Jawa Barat yang sudah dilirik oleh pasar global karena produk modest fashion yang sangat variatif dan kreatif.
"Kami berharap agar pemerintah semakin aktif membuka jalan bagi UMKM atau brand-brand modest fashion kepada pasar yang lebih luas," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ulayya memamerkan produk ramah lingkungannya, yakni busana dengan bahan utama kain bercorak hitam yang terbuat dari arang batok kelapa.
Diketahui, ekonomi kreatif berperan besar bagi perekonomian Jabar bahkan nasional karena ditunjang oleh besarnya jumlah penduduk dan fasilitas yang menunjang. Pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif ini membuat Provinsi Jabar memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Juni 2021 yang mencapai 16,08 miliar dolar AS atau 15,63 persen dari total ekspor nasional.
Mumtaz Festival dan WJMF 2024 merupakan bentuk dukungan dari berbagai sisi termasuk pemerintah pusat dan daerah menjadi tonggak utama pemulihan ekonomi, sebagai bentuk apresiasi serta dukungan terhadap perkembangan UMKM.
Kegiatan Mumtaz Festival sendiri telah dilaksanakan dalam 2 tahun terakhir dengan sukses melihat potensi besar tersebut pada penyelenggaraan di tahun 2024 ini, Mumtaz Festival akan hadir sebagai sebuah event yang mendukung Jabar sebagai pusat Modest Fashion Nasional bahkan Dunia, yakni West Java Modest Fashion (WJMF) 2024.
Keluaran dari kegiatan ini, yaitu untuk terjalinnya kerja sama bisnis antara pelaku usaha dengan pelaku usaha lain dan konsumen-konsumen, meningkatnya branding, link dan networking yang semakin luas dalam pemasaran produk-produk yang dihasilkan, meningkatnya transaksi atau jual beli selama pameran dan sesudah pameran, meningkatnya kesejahteraan para pelaku usaha, serta penguatan ekosistem modest fashion dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia (Capital of Modest Fashion).
Baca juga: Pemprov Jabar beri sertifikasi halal dan hak cipta ke ratusan pelaku UMKM
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mumtaz Festival-WJMF 2024 majukan UMKM-fashion Jabar lebih berkembang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Pelaksana Harian (Plh) Asda 1 Setda Provinsi Jabar Dodo Suhendar mengatakan dua acara yang digelar pada 30 Agustus 2024 sampai dengan 1 September 2024 di Masjid Raya Al-Jabbar ini, merupakan agenda tahunan yang pada tahun ini, bisa menggeliatkan ekonomi masyarakat, serta mengangkat industri fashion gaya tertutup (modest fashion) Jabar ke tingkat lebih tinggi.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar minta Bobocabin Sukawana gandeng UMKM-Budaya lokal
"Meningkatkan modest di Indonesia dari Jabar. Kemudian menggeliatkan ekonomi masyarakat, dan utamanya menyangkut serapan tenaga kerja di mana seperti diketahui Jabar masih tinggi pengangguran terbukanya, maka UMKM dikembangkan agar semakin banyak dan semakin naik kelas sehingga masyarakat punya akses pekerjaan dan usaha," kata Dodo, di Masjid Al Jabbar, Jumat petang.
Di lokasi yang sama, Kepala Diskuk Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan pihaknya menargetkan bisa menciptakan nilai transaksi Rp5 miliar selama tiga hari, baik tunai maupun nontunai.
"Di sana, selain traffic yang ada, kami buat traffic baru. Tahun ini kami tambah modest mudah-mudahan bisa tercapai," ujarnya lagi.
Dalam acara itu, ada lebih dari 100 stan yang diisi oleh 27 kabupaten/kota di Jabar yang diisi tidak hanya satu UMKM binaan, tapi sampai lima.
"Ada lebih dari 1.000 UMKM setelah melalui kurasi. Ini sekalian evaluasi, kita ingin lihat apakah menghasilkan omzet apa gimana karena indikator kita UMKM naik kelas satu omzet. Sebelum dan sesudah dibina, sampai cakupan pemasaran, tenaga kerja," ujarnya.
Kemudian dengan adanya WJMF 2024, kata Rachmat lagi, juga menyukseskan pencanangan Indonesia menjadi pusat produksi fashion dunia, mengingat yang yang paling menunjang Indonesia adalah Jabar.
"Makanya selama besok kita ajak seluruh stakeholders untuk sadar bagaimana buat rencana lima tahun ke depan. Nanti tempatnya juga di dalam masjid. Ini bisa jadi sarana untuk promosi. Masa Malaysia nomor dua pengekspor modest padahal barang dari jabar, dari Soreang, Tegal Gubug yang mereka branding ulang," ujarnya pula.
Harapan Jadi Kiblat Fashion
Dalam gelaran WJMF 2024 tersebut, sebanyak 18 fashion brand asal Jawa Barat menampilkan koleksi busana bergaya tertutupnya yang dirancang oleh designernya masing-masing.
Kegiatan ini dibalut dalam bentuk fashion show dan diskusi mengenai prospek bisnis modest fashion, dengan tujuan agar produk Jabar sektor ini bisa menasional bahkan mendunia.
Salah satu peserta WJMF 2024, Zahrotul Jannah, mengatakan kegiatan ini berperan dalam memperkenalkan berbagai produk fashion karyanya kepada berbagai pihak.
"Kami berharap agar Jawa Barat bisa segera menjadi kiblat modest fashion dunia. Memang membutuhkan effort, tapi kami pikir Jawa Barat sudah memiliki modal utamanya berupa berbagai produksi modest fashion," kata Zahro yang merupakan pemilik bisnis sekaligus perancang pada brand Ulayya ini.
Ia mengatakan banyak produk Jawa Barat yang sudah dilirik oleh pasar global karena produk modest fashion yang sangat variatif dan kreatif.
"Kami berharap agar pemerintah semakin aktif membuka jalan bagi UMKM atau brand-brand modest fashion kepada pasar yang lebih luas," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ulayya memamerkan produk ramah lingkungannya, yakni busana dengan bahan utama kain bercorak hitam yang terbuat dari arang batok kelapa.
Diketahui, ekonomi kreatif berperan besar bagi perekonomian Jabar bahkan nasional karena ditunjang oleh besarnya jumlah penduduk dan fasilitas yang menunjang. Pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif ini membuat Provinsi Jabar memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Juni 2021 yang mencapai 16,08 miliar dolar AS atau 15,63 persen dari total ekspor nasional.
Mumtaz Festival dan WJMF 2024 merupakan bentuk dukungan dari berbagai sisi termasuk pemerintah pusat dan daerah menjadi tonggak utama pemulihan ekonomi, sebagai bentuk apresiasi serta dukungan terhadap perkembangan UMKM.
Kegiatan Mumtaz Festival sendiri telah dilaksanakan dalam 2 tahun terakhir dengan sukses melihat potensi besar tersebut pada penyelenggaraan di tahun 2024 ini, Mumtaz Festival akan hadir sebagai sebuah event yang mendukung Jabar sebagai pusat Modest Fashion Nasional bahkan Dunia, yakni West Java Modest Fashion (WJMF) 2024.
Keluaran dari kegiatan ini, yaitu untuk terjalinnya kerja sama bisnis antara pelaku usaha dengan pelaku usaha lain dan konsumen-konsumen, meningkatnya branding, link dan networking yang semakin luas dalam pemasaran produk-produk yang dihasilkan, meningkatnya transaksi atau jual beli selama pameran dan sesudah pameran, meningkatnya kesejahteraan para pelaku usaha, serta penguatan ekosistem modest fashion dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia (Capital of Modest Fashion).
Baca juga: Pemprov Jabar beri sertifikasi halal dan hak cipta ke ratusan pelaku UMKM
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mumtaz Festival-WJMF 2024 majukan UMKM-fashion Jabar lebih berkembang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024